Laporkan Masalah

KEGAGALAN GERAKAN KEMERDEKAAN SOMALILAND: KETIADAAN DARURAT KEMANUSIAAN DAN DUKUNGAN NEGARA ADIDAYA

ZAHRA UMNIATI, Dr. Siti Mutiah Setiawati, MA

2023 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Skripsi ini membahas penyebab kegagalan gerakan kemerdekaan Somaliland yang telah menyatakan memisahkan diri secara sepihak dari Somalia pada tahun 1991. Somaliland merupakan wilayah Somalia bagian utara yang dahulunya merupakan negara yang merdeka pada tahun 1967 dan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Somalia di tahun yang sama. Akan tetapi, pemerintah Somalia mendiskriminasi Somaliland sehingga melahirkan gerakan kemerdekaan Somaliland. Berbeda dengan gerakan kemerdekaan lainnya, gerakan kemerdekaan Somaliland berlangsung cukup damai dengan sedikit perlawanan bersenjata di antara kedua pihak. Somaliland diketahui telah memenuhi syarat berdirinya negara menurut Konvensi Montevideo 1933 sehingga ia mendapatkan status sebagai de facto state. Hingga saat ini Somaliland menjalankan pemerintahannya sendiri secara relatif damai dan tengah memperjuangkan mendapatkan pengakuan internasional agar dapat menjadi negara yang diakui dalam hukum internasional. Melihat keberhasilan yang telah dicapai Somaliland, penelitian ini berargumen bahwa gerakan kemerdekaan Somaliland gagal karena tidak adanya situasi darurat kemanusiaan di wilayah tersebut dan tidak diperolehnya dukungan dari negara adidaya yang dapat mendesak Somalia untuk mengakui kemerdekaan Somaliland.

This thesis discusses the causes of the failure of the Somaliland independence movement which declared its unilateral secession from Somalia in 1991. Somaliland is the northern part of Somalia which was an independent country in 1967 and then decided to join Somalia in the same year. However, the Somali government discriminated Somaliland which brought to the birth of Somaliland independence movement. In contrast to other independence movements, the Somaliland independence movement is relatively peaceful with little armed resistance between both sides. Somaliland is known to have fulfilled the requirements for the establishment of a state according to the 1933 Montevideo Convention so that it obtained the status of a de facto state. Until now, Somaliland has been governing itself relatively peaceful and is searching for international recognition in order to become a recognized state under international law. Seeing the success that Somaliland has achieved, this research argues that the Somaliland independence movement failed because there is no humanitarian emergency situation in the region and no support from the superpower state that could pressure Somalia to recognize Somaliland's independence.

Kata Kunci : Somaliland, Somalia, Gerakan Kemerdekaan, Darurat Kemanusiaan, Negara Adidaya

  1. S1-2023-440160-abstract.pdf  
  2. S1-2023-440160-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-440160-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-440160-title.pdf