Anti-Femicide Movement as a Lens to Look at State and Violence in Mexico

MARIOLA SOPHIE Y, Dr. Diah Kusumaningrum

2023 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Femisida dapat dikatakan sebagai bentuk kekerasan berbasis gender yang paling ekstrim. Sebagai penduduk ibu kota femisida di dunia, perempuan Meksiko hidup secara konstan dalam ancaman yang dibentuk oleh mesin femisida. Mesin femisida dapat dioperasikan karena pengaruh otoritas negara yang pada akhirnya membuat femisida sebagai salah satu bentuk kekerasan negara. Merespon realita yang penuh kekerasan tersebut, para feminis Meksiko memobilisasi gerakan anti-femisida tetapi gerakan mereka bukan hanya gerakan melawan femisida dan kekerasan terhadap perempuan tetapi juga gerakan yang melawan kekerasan negara. Tesis ini menggunakan konsep Empire dan Multitude oleh Hardt dan Negri untuk melihat bagaimana gerakan anti-femisida bertindak sebagai tanggapan terhadap kekerasan negara di Meksiko.

The act of femicide is considered to be the harshest form of gender based violence. As citizens of the femicide capital of the world, Mexican women are living under constant threat that is enabled by a femicide machine. The operation of the machine is enabled by the role of the state which makes femicides as a product of state violence. Responding to such violent reality, Mexican feminists mobilised an anti-femicide movement but their struggle is not only against femicide and violence against women, it is also a struggle against state violence. This thesis employs Hardt and Negri concept of Empire and Multitutde to see how does the anti-femcide movement act as a response to state violence in Mexico.

Kata Kunci : femicide, state violence, Mexico, social movement,