Laporkan Masalah

The Relationship Between Risky Behaviors and Socioeconomic Factors in Indonesian Urban Areas

NAUFAL MOHAMAD F, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D.

2023 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMI

Perilaku berisiko memiliki dampak jangka panjang pada pembangunan manusia karena memengaruhi hasil pendidikan dan kesehatan dan telah banyak studi empiris menunjukkan hal ini. Upaya menemukan faktor-faktor penentu perilaku berisiko, seperti merokok, vaping, mengonsumsi alkohol, dan penyalahgunaan narkoba, akan sangat penting untuk dilakukan agar upaya pencegahan dapat dilakukan agar generasi yang mendatang tidak melakukan perilaku berisiko tersebut. Penelitian sebelumnya mengenai hal tersebut sejauh ini hanya melihat peran faktor sosiodemografi dan hubungannya dengan perilaku berisiko pada anak muda, bukan perilaku personalnya atau gaya hidup. Untuk mengatasi masalah ini, saya menggunakan mikrodata dari Badan Narkotika Nasional (BNN), yaitu Survei Komunitas Gaya Hidup Perkotaan Indonesia 2018 untuk menentukan karakteristik mana dari segi perilaku personal dan faktor sosiodemografi yang terkait dengan perilaku merokok, vaping, mengkonsumsi alkohol, dan menyalahgunakan narkoba di kalangan remaja di Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi logistik, ditemukan bahwa perilaku berisiko membentuk �lingkaran setan�: ketika seseorang terlibat dalam satu perilaku berisiko, kemungkinan mereka terlibat dalam perilaku berisiko lainnya meningkat. Efek teman sebaya memiliki pengaruh dengan kemungkinan yang lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku berisiko, termasuk kunjungan ke klub malam. Jenis kelamin, pendidikan, dan pendidikan orang tua merupakan faktor sosiodemografi yang signifikan memengaruhi beberapa perilaku berisiko. Hasil ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengurangi prevalensi perilaku berisiko harus terintegrasi dan komprehensif. Kolaborasi lintas sektor antara BNN dan lembaga terkait lainnya penting untuk menyelamatkan generasi penerus dengan memperkecil kemungkinan mereka terlibat di dalamnya.

Risky behaviors have a long-term impact on human development because they affect education and health outcomes�many empirical studies have demonstrated this. Assessing the determinants of risky behaviors, such as smoking, vaping, consuming alcohol, and abusing drugs, would be critically important to be conducted so we could prevent the future generation from falling into those behaviors. Nonetheless, previous studies only looked at the role of sociodemographic factors and their relationship to risky behavior in young people, not the lifestyle. To address this issue, I utilized the microdata from the Narcotics Board of Indonesia (BNN), namely the Indonesia Urban Lifestyle Community Survey 2018, to determine which characteristics, in terms of lifestyle and sociodemographic factors, are related to the conduct of smoking, vaping, consuming alcohol, and abusing drugs among young adolescents in Indonesia. Using the logistic regression method, I discovered that risky behaviors are a vicious circle: when someone engages in only one risky behavior, their likelihood of engaging in another risky behavior increases. The peer effect has been linked to a higher likelihood of engaging in risky behaviors as well as nightclub visits. Gender, education, and parental education were all significant sociodemographic factors for some behaviors. This result implies that the effort to alleviate the prevalence of risky behaviors must be integrated and comprehensive. Cross-sector collaboration between BNN and other related institutions is important to save the next generation by reducing the odds of being involved in it.

Kata Kunci : Risky Behaviors, Adolescent, Lifestyle, Socioeconomic