Laporkan Masalah

PERKEMBANGAN PENGELOLAAN INOVASI DAERAH YANG DI LAKUKAN OLEH BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 - 2022

Novie Panda Citra, Dr. Agus Heruanto Hadna, M.Si;Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D

2023 | Tesis | MAGISTER KEPEMIMPINAN DAN INOVASI KEBIJAKAN

Pertumbuhan dan perkembangan sebuah daerah tidak dapat dipisahkan dari pentingnya penerapan inovasi daerah. Inovasi tidak hanya menjadi trend di lingkup pemerintah pusat, namun inovasi juga perlu dikembangkan di lingkup Pemerintah Daerah di karenakan pembangunan negara bermuara ke daerah. Pembangunan suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dan kebaruan daerah, sehingga pengelolaan inovasi menjadi sangat penting untuk menggali sumber daya dalam rangka meningkatkan nilai tambah pembangunan daerah. Inovasi menjadi suatu alat yang mumpuni dalam meningkatkan daya saing daerah, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan inovasi daerah Kota Bekasi dimulai sejak tahun 2017. Sesuai dengan perundangan, pengelolaan inovasi daerah menjadi tanggung jawab bidang Litbang selaku pembina inovasi daerah dalam melakukan penyelenggaraan dan penguatan inovasi daerah. Pengembangan pengelolaan inovasi Kota Bekasi mengalami perkembangan yang pesat dan signifikan. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji bagaimana perkembangan pengelolaan inovasi daerah dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan pengelolaan inovasi daerah. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan metode studi kasus abduktif. Periode amatan mulai dari inovasi daerah diimplementasikan di Kota Bekasi yaitu tahun 2017 hingga tahun 2022. Analisa data menggunakan analisis penjodohan pola, pembuatan eksplanasi dan analisis deret waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga periode perkembangan pengelolaan inovasi selama kurun waktu enam tahun. Periode ke 1 Tahun 2017 merupakan periode awal terbentuknya Balitbang. Tahun 2017 Balitbang masih berfokus pada penguatan kelembagaan secara internal serta proses pendataan dan pelaporan inovasi masih manual. Periode ke 2 Tahun 2018 - 2019 merupakan periode implementasi rangkaian program dan kegiatan inovasi dalam rangka penguatan inovasi daerah bagi organisasi perangkat daerah untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian di bidang inovasi. Periode ke 3 Tahun 2020 - 2022 merupakan periode penggabungan kelembagaan Balitbang dan Bappeda menjadi Bappelitbangda. Pendataan dan pelaporan inovasi sudah menggunakan TIK melalui aplikasi sidik jari. Pengelolaan inovasi sudah tumbuh dan berkembang, sehingga pada periode 3 mendapatkan prestasi terbaik dalam ajang kompetisi Innovative Government Award. Rangkaian tahapan perkembangan pengelolaan inovasi daerah yang dilakukan adalah eksplorasi ide dan gagasan, replikasi inovasi, inkubasi inovasi, diseminasi inovasi dan aktualisasi inovasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pengelolaan inovasi daerah yaitu peraturan perundangan, kelembagaan, kapasitas sumber daya manusia, anggaran, penggunaan TIK, budaya inovasi, dan penghargaan. Terdapat modifikasi teori baru yang muncul dalam faktor yang berpengaruh dalam perkembangan pengelolaan inovasi daerah yaitu faktor penghargaan.

The growth and development of a region cannot be separated from the importance of implementing regional innovation. Innovation is not only a trend in the scope of the central government, but innovation also needs to be developed in the scope of local government because the country's development leads to the regions. The development of a country is very dependent on regional development and renewal, so that the management of innovation is very important to explore resources in order to increase the added value of regional development. Innovation is a powerful tool in increasing regional competitiveness, accelerating economic growth and improving people's welfare. The management of regional innovation in the City of Bekasi began in 2017. In accordance with the law, the management of regional innovation is the responsibility of the R & D sector as the regional innovation coach in carrying out and strengthening regional innovation. The development of innovation management in Bekasi City has experienced rapid and significant developments. It is interesting to study how the development of regional innovation management and what factors influence the development of regional innovation management. The research was conducted using a qualitative method with an abductive case study method. The observation period starts from the implementation of regional innovations in Bekasi City, namely 2017 to 2022. Data analysis uses pattern matching analysis, making explanations and time series analysis. The results showed that there were three periods of innovation management development over a period of six years. Period 1 of 2017 is the initial period for the formation of Balitbang. In 2017 Balitbang still focused on internal institutional strengthening and the process of data collection and innovation reporting was still manual. The 2nd period of 2018-2019 is a period of implementing a series of programs and innovation activities in the context of strengthening regional innovation for regional apparatus organizations to improve capabilities and expertise in the field of innovation. The 3rd period of 2020-2022 is a period of institutional amalgamation of Balitbang and Bappeda to become Bappelitbangda. Data collection and reporting of innovations already use ICT through fingerprint applications. Innovation management has grown and developed, so that in period 3 it gets the best achievement in the Innovative Government Award competition. The series of stages in the development of regional innovation management carried out are exploration of ideas and concepts, innovation replication, innovation incubation, innovation dissemination and innovation actualization. Factors that influence the development of regional innovation management are laws, institutions, human resource capacity, budget, use of ICT, culture of innovation, and awards. There is a new theory modification that appears in the influential factor in the development of regional innovation management, namely the reward factor.

Kata Kunci : Perkembangan Pengelolaan, Perkembangan Pengelolaan Inovasi Daerah, Inovasi Daerah Kota Bekasi