Pola Wacana Catatan Bunuh Diri Berbahasa Indonesia
Ghozali Saputro, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.
2023 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKSebuah catatan yang ditinggalkan oleh pelaku bunuh diri sangatlah penting bagi mereka karena menyangkut tindakan komunikasi terakhir mereka. Hingga saat ini, para ahli bahasa telah melakukan sejumlah penelitian terkait catatan bunuh diri. Akan tetapi, catatan bunuh diri berbahasa Indonesia masih sangat jarang diteliti terutama dari sudut pandang analisis genre. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji catatan bunuh diri berbahasa Indonesia guna mengungkap pola struktur wacana umumnya. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari berbagai situs berita daring yang memberitakan kasus-kasus bunuh diri tersebut. Penelitian deskriptif kualitatif ini menganalisis tujuan komunikatif wacana catatan bunuh diri berbahasa Indonesia melalui struktur langkah-tahap retoris (Swales, 1990) dari 60 catatan bunuh diri yang ditulis oleh 48 pelaku selama kurun waktu 2012-2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa catatan bunuh diri berbahasa Indonesia setidaknya mengandung empat langkah prototipikal, yakni (1) Menyapa Penerima, (2) Mengungkapkan Maaf, (3) Memberikan Penjelasan, (4) Menyampaikan Permintaan, dan tujuh langkah opsional, di antaranya (5) Mengekspresikan Keyakinan, (6) Mengungkapkan Pengharapan, (7) Mengungkapkan Cinta/Kasih Sayang, (8) Mengekspresikan Penyesalan, (9) Mengucapkan Terima Kasih, (10) Berpamitan, dan (11) Membubuhkan Tanda Tangan. Kesebelas langkah ini diidentifikasi baik dengan penanda kebahasaan maupun nonkebahasaan. Potensi pola wacana umum yang ditemukan mengandung semua langkah prototipikal dengan urutan 1-2-3-4 atau 1-2-3. Dikarenakan hampir tidak adanya penelitian tentang catatan bunuh diri berbahasa Indonesia, penelitian ini berfungsi sebagai sebuah studi eksplorasi wacana semacam ini. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang wacana catatan bunuh diri, khususnya dalam bahasa Indonesia.
A note that is left by suicide committer(s) is very valuable to them due to their last act of communication. Until this time, linguists have conducted many research about suicide notes. However, there has been a limited number of studies in Indonesian especially on genre analysis. Therefore, in the present study we would like to examine Indonesian suicide notes to uncover their common discourse patterns. These notes were taken from websites of several online news media that report on the suicides. This qualitative descriptive study analyses the communicative purpose(s) of Indonesian suicide notes through the rhetorical move/step structure in the corpus of 60 suicide notes from 48 Indonesian suicide committers from 2012 to 2022. The results showed that Indonesian suicide notes contained at least four prototypical moves, namely (1) Addressing Recipient(s), (2) Apologizing, (3) Providing Explanation, (4) Giving Instructions, and seven optional moves, which were (5) Expressing a Belief, (6) Expressing Hope, (7) Expressing Love/Affection, (8) Expressing Regret, (9) Thanking, (10) Bidding Farewell, and (11) Signing Off. These eleven moves were identified with both linguistics and non-linguistic markers. The potential common discourse pattern was found to be a pattern containing all prototypical moves in the order of 1-2-3-4 or 1-2-3. Since there has been almost no research about Indonesian suicide notes, the present study serves as an exploratory study of such a discourse. It contributes to a better understanding of how such a discourse was constructed, specifically the Indonesian suicide notes.
Kata Kunci : genre, catatan bunuh diri, pola wacana, bahasa Indonesia/ genre, suicide notes, discourse patterns, Indonesian