Pengaruh Variasi Kerapatan dan Kedalaman Incising terhadap Sifat-Sifat Pengeringan Kayu Akasia (Acacia auriculiformis) dengan Suhu Rendah
ADDO ALFREDA, Tomy Listyanto, S.Hut., M. Env. Sc, Ph.D.
2023 | Skripsi | S1 KEHUTANANPengeringan merupakan proses penting untuk meningkatkan kualitas kayu. Salah satu metode untuk membantu mempercepat proses pengeringan dan mengurangi cacat pengeringan adalah dengan cara incising dan pengeringan suhu rendah. Konsep incising yaitu dengan membuat lubang tegak urus arah serat kayu yang bertujuan agar proses pengeringan dapat berjalan lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dari pengaruh variasi kedalaman dan kerapatan incising terhadap laju pengeringan, cacat-cacat pengeringan, dan sifat mekanika kayu akasia yang telah dikeringkan. Pada penelitian ini menggunakan satu pohon Akasia dengan diameter 30-35 cm berumur 25-30 tahun. Pohon tersebut dibuat sampel dengan balok kayu berukuran 50x10x4 cm untuk laju pengeringan dan 2x2x2 cm untuk kadar air. Sampel tersebut kemudian akan dilakukan pengujian kadar air, berat jenis, laju pengeringan, pengamatan cacat, dan uji mekanika. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu kedalaman dan kerapatan incising, kedalaman incising meliputi setengah tebal dan tembus tebal permukaan kayu, sedangkan untuk kerapatan incising digunakan kerapatan 2500, 5000, dan 7500 lubang/m2 dengan diameter lubang incising 3 mm kemudian sampel dikeringkan dengan oven menggunakan suhu rendah kurang lebih 65 derajat celsius hingga kadar air 12% Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kedalaman incising berpengaruh nyata terhadap laju pengeringan. Laju pengeringan terbesar terdapat pada kedalaman tembus tebal permukaan kayu dengan kerapatan 5000 lubang/m2 sebesar 6,11% per hari. Faktor kedalaman dan kerapatan maupun interaksinya tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil pengujian mekanika.
Drying is an important process to improve the quality of wood. One method to help speed up the drying process and reduce drying defects is by incising and low temperature drying. The concept of incising is making holes perpendicular to the direction of the wood grain so that the drying process can run faster. This study aims to determine the interaction of the effects of variations in depth and density incising on drying speed, drying defects, and mechanical properties of dried acacia wood. This study used an Acacia tree with a diameter of 30-35 cm aged 25-30 years. The tree was sampled using blocks measuring 50x10x4 cm for drying speed and 2x2x2 cm for moisture content. The sample will then be tested for water content, density drying speed, observation of defects, and mechanical tests. The design used in this study was a completely randomized design with two factors, namely depth and density of incising, depth of incising include half the thickness and penetration thickness of the wood surface, while for density of incising used densities of 2500, 5000, and 7500 holes/m2 with the diameter of the holeincising 3 mm then the sample is dried in an oven using a low temperature of 65 degree celcius to a moisture content of 12% The results showed that the variation in depth of incising is significant effect on the drying speed. The highest drying speed is found in the depth of penetration of the thick wood surface with a density of 5000 holes/m2 of 6.11% per day. The depth and density factors and their interactions do not have a significant effect on the results of the mechanical test
Kata Kunci : Akasia, pengeringan suhu rendah, kedalaman incising, kerapatan incising;Akasia, low temperature drying, incising depth, incising density