Laporkan Masalah

Euphemistic Expression in Indonesian Obituaries

Haidar Jaganegara, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U., M.A.

2023 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Eufemisme atau ungkapan yang lebih lembut biasanya digunakan dalam obituari karena kematian adalah topik yang sensitif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas eufemisme dan menganalisa jenis, fitur semantik, dan fungsinya dalam obituari Indonesia: Tempo, Kompas, dan Detik (Januari - Desember 2021). Ada 235 contoh eufemisme terkait kematian yang ditemukan dalam tiga obituari Indonesia yang dikumpulkan selama setahun. Untuk membahas jenis (Allan & Burridge, 1991; Huang, 2005; Warren, 1992), fitur semantik (Nida, 1975), dan fungsi (Burridge, 2012) eufemisme, digunakan metode kualitatif dibantu dengan tabel deskriptif, termasuk frekuensi dan persentase juga ditampilkan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat kecenderungan penggunaan eufemisme dalam obituari Indonesia untuk melindungi dari istilah yang tidak nyaman (ketersinggungan): jenisnya yang ditemukan terdiri dari metafora, one-for-one substitution, singkatan, penggunaan pronomina, akronim, metonimi, sirkumlokusi, hiperbola, understatement, dan meminjam. Jenis eufemisme yang paling banyak ditemukan adalah one-for-one substitution. Disimpulkan bahwa dalam obituari Indonesia, orang-orang sering mengganti istilah yang berkaitan dengan kematian, dengan ekspresi yang lebih lembut dan masih memiliki hubungan dalam fitur atau sinonim dari maknanya. Selain itu, data juga diklasifikasikan ke dalam beberapa topik semantik, yaitu: 1) mati/kematian; 2) tubuh almarhum; 3) menyebutkan nama almarhum; 4) kuburan; 5) kubur; 6) surga. Berdasarkan temuan, semua ekspresi eufemisme akan memiliki komponen yang lebih menyenangkan dan kurang sensitif untuk digunakan jika ekspresi eufemisme tersebut memiliki fitur semantik, seperti [PINJAMAN] dan [MAKNA KIASAN]. Eufemisme memiliki beberapa fungsi dalam obituari Indonesia, yaitu melindungi, menipu (menyembunyikan), mengangkat, memprovokasi (menghilangkan dampak negatif), menyatukan, dan menghibur. Fungsi protektif eufemisme (untuk melindungi) paling banyak terlihat dalam temuan, sehingga dapat dikatakan bahwa eufemisme dalam obituari Indonesia digunakan sebagai tameng dan senjata untuk melindungi masyarakat dari ketersinggungan. Fungsi ini menggunakan pelarian verbal sebagai respons terhadap istilah yang tidak nyaman atau sensitif.

Euphemisms or softer expressions are commonly used in obituaries because death is a sensitive topic. Thus, the current study aims to discuss the euphemisms and take into account their types, semantic features, and functions in Indonesian obituaries: Tempo, Kompas, and Detik (January - December 2021). There were 235 instances of a death-related euphemism found in three Indonesian obituaries gathered over a year. To discuss the types (Allan & Burridge, 1991; Huang, 2005; Warren, 1992), semantic features (Nida, 1975), and functions (Burridge, 2012) of death-related euphemisms, the qualitative method was used, and descriptive tables, including frequencies and percentages, were presented. The results conclude that there is a tendency to use euphemisms in Indonesian obituaries to protect from any possible backlash: their types consist mostly of metaphors, one-for-one, abbreviation, using pronouns, acronyms, metonymy, circumlocution, hyperbole, understatement, and borrowing. The highest frequency of the euphemism types which are found is one-for-one substitution. It concludes that in Indonesian obituaries, people often replace the term related to death, which has a hurtful connotation, with a softer expression and still related to the features or synonyms of their meanings. Moreover, the data is also classified into several semantic topics. They include the terms: 1) die/death; 2) the dead body; 3) naming the deceased; 4) grave; 5) bury; 6) heaven. Based on the findings, all expressions at the expression would have a more pleasant and less sensitive component to use by having semantic features, such as [BORROWING] and [FIGURATIVE SENSE]. Euphemisms served several functions in Indonesian obituaries, including to protect, to underhand, to uplift, to provoke, to be cohesive, and to be ludic. The protective function of euphemisms (to protect) is most evident in the data, so it is safe to say that euphemisms in Indonesian obituaries are mostly used as a shield and weapon to protect society from being offended. This function employs a verbal escape in response to uncomfortable or sensitive terms.

Kata Kunci : euphemism, Indonesian obituary, semantic features, types and functions

  1. S2-2023-486272-abstract.pdf  
  2. S2-2023-486272-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-486272-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-486272-title.pdf