Perubahan Struktur dan Pola Ruang Permukiman Adat di Kabupaten Sukabumi
Sahebat Noviyanto Saputro, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono, M.UP., M.Sc., Ph.D.
2023 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTATerdapat tiga permukiman adat di Kabupaten Sukabumi, yaitu Kasepuhan Ciptagelar, Kasepuhan Ciptamulya, dan Kasepuhan Sinar Resmi. Ketiga permukiman adat tersebut masih menerapkan adat dan istiadatnya yang diturunkan oleh leluhur. Seiring berjalanya waktu, permukiman adat memiliki tantangan untuk tetap bertahan ditengah kemajuan zaman. Permukiman adat dihadapkan oleh kebutuhan sesuai perkembangan zaman yang dapat merubah tata ruang permukiman adat tersebut. Keseimbangan pelestarian dengan pembangunan menjadi penting agar aspek budaya pada permukiman adat tetap lestari dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada struktur dan pola ruang di lokasi penelitian dalam kurun waktu tertentu beserta faktor - faktor yang berpengaruh perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deduktif - kualitatif. Pembahasan pada penelitian ini dibagi menjadi perubahan pada struktur ruang, perubahan pola ruang, dan faktor - faktor yang berpengaruh terhadap perubahan struktur dan pola ruang permukiman adat tersebut. Penelitian dilakukan dengan batasan waktu dari tahun 2001 hingga 2022. Penelitian ini merekonstruksi apa yang terjadi pada struktur dan pola ruang di lokasi penelitian dalam kurun waktu tersebut, sehingga data yang utama adalah keterangan dari para informan kunci pada setiap permukiman adat dan ditambah dengan observasi peneliti serta data sekunder. Teknik analisis dibagi menjadi analisis perubahan struktur ruang, analisis perubahan pola ruang, dan analisis faktor - faktor yang mempengaruhi perubahan struktur dan pola ruang. Analisis perubahan struktur ruang dan pola ruang didasarkan pada peta rekonstruksi, sementara analisis faktor yang mempengaruhi perubahan dianalisis berdasarkan variabel dari deduksi teori yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil analisis menunjukan jika perubahan di ketiga lokasi penelitian memiliki karakteristik yang sama. Struktur ruang yang terbentuk tidak hanya dari fasilitas adat, namun juga fasilitas umum, pendidikan, keagamaan, dan komersial. Komponen struktur ruang yang pertama terbentuk adalah fasilitas adat dan fasilitas umum yang setelah itu diikuti munculnya berbagai fasilitas pendidikan dan fasilitas komersial. Pusat konsentrasi komponen pembentuk struktur ruang cenderung tidak berubah dari waktu ke waktu yaitu di sekitar alun - alun. Sementara pada aspek pola ruang, area persawahan dan area tegalan berubah menjadi area terbangun. Area fasilitas adat dan fasilitas umum menjadi pusat permukiman yang pada perkembanganya dikelilingi oleh area perumahan. Area leuit membatasi area perumahan dengan area persawahan dan area tegalan yang ada di permukiman adat. Perubahan struktur dan pola ruang tersebut dipengaruhi berbagai faktor, yaitu faktor budaya, alam, sosial, ekonomi, kebijakan dan peraturan pemerintah, faktor teknologi, dan aksesibilitas terhadap fasilitas di sekitar permukiman adat. Sementara faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada struktur dan pola ruang permukiman adat adalah faktor sosial dan faktor budaya. Faktor sosial terutama terkait dengan kepemimpinan Abah sebagai ketua adat menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan pada struktur dan pola ruang yang terjadi.
There are three traditional settlements in Sukabumi Regency, namely Kasepuhan Ciptagelar, Kasepuhan Ciptamulya, and Kasepuhan Sinar Resmi. The three traditional settlements still apply the customs and traditions handed down by their ancestors. Over time, traditional settlements have faced challenges to survive amidst the progress of the times. Indigenous settlements are confronted with changing needs, which can alter the spatial layout of these traditional settlements. The balance between preservation and development is important so that the cultural aspects of traditional settlements remain sustainable and people's welfare can be increased. This study aims to determine the changes that occur in the structure and pattern of space at the research location within a certain period of time, along with the factors that influence these changes. This study uses a deductive-qualitative research method. The discussion in this study is divided into changes in spatial structure, changes in spatial patterns, and factors that influence changes in patterns and spatial structures of these traditional settlements. The research was conducted within a time limit of 2001 - 2022. This research reconstructed what happened to the spatial patterns and structures at the research location during that time period, so that the main data were statements from key informants in each traditional settlement, supplemented by the researcher's observations, as well as secondary data. The analysis technique is divided into three parts: analysis of changes in spatial structure, analysis of changes in spatial patterns, and analysis of factors that influence changes in spatial patterns and structures. Analysis of changes in spatial structure and spatial patterns is based on a reconstruction map, while analysis of factors that affect changes is based on variables from previously established theoretical deductions. The results of the analysis show that the changes in the three research locations have the same characteristics. The spatial structure that is formed is not only from customary facilities but also from public, educational, religious, and commercial facilities. The components of the spatial structure that were first formed were customary facilities and public facilities, which were followed by the emergence of various educational facilities and commercial facilities. The center of concentration of the components forming the spatial structure tends not to change from time to time, namely around the square. Meanwhile, in terms of spatial patterns, rice fields and moor areas have turned into built-up areas. The area of customary and public facilities is the center of the settlement, which in its current development is surrounded by residential areas. The leuit area borders the residential area with rice fields and moor areas in traditional settlements. Changes in spatial patterns and structures are influenced by various factors, namely cultural, natural, social, economic, government policies and regulations, technological, and accessibility to facilities around the traditional settlements factors. While the factors that most influence the changes that occur in the pattern and spatial structure of traditional settlements are social and cultural. Social factors can be seen in the leadership of Abah as the most influential factor in changing spatial pattern and spatial structure.
Kata Kunci : Perubahan, Struktur ruang, Pola ruang, Permukiman adat