Pathways to filial piety from perceived parental authoritarianism: perceived behavioral and psychological control as mediators
AFRIZAL HASBI AZIZY, Dr. Arum Febriani, S.Psi., M.A.
2023 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai budaya ditanam melalui proses pengasuhan pada remaja akhir di Indonesia. Kami meneliti bakti pada orang tua (filial piety), yang dicetuskan peneliti Tiongkok, sebagai nilai yang dapat digeneralisasikan ke budaya kolektivistik lainnya. Kami mengkaji bagaimana bakti, yang terdiri dari bentuk resiprokal (cinta, kasih sayang) dan authoritarian (ketaatan, kewajiban), dapat ditanam di Indonesia melalui pengasuhan otoriter. Kami berhipotesis bahwa persepsi perilaku orang tua dan kontrol psikologis bertindak sebagai mediator dari persepsi pola asuh otoriter ke kesalehan berbakti timbal balik dan otoriter. Partisipan adalah 329 remaja akhir (usia 18-24) dari Indonesia yang mengisi ukuran (persepsi) otoritarianisme orang tua, kontrol perilaku orang tua, kontrol psikologis orang tua, dan skala dual filial piety. Hasil penelitian menunjukkan persepsi otoritarianisme orang tua memiliki efek kompetitif pada bakti yang dapat dipisahkan oleh variabel mediator. Kami menemukan efek mediasi oleh persepsi kontrol perilaku cenderung positif, sedangkan efek mediasi oleh persepsi kontrol psikologis cenderung negatif. Selain model utama kami, kami menemukan responden perempuan memiliki bakti resiprokal dan otoriter yang lebih tinggi yang dimediasi oleh persepsi kontrol perilaku orang tua yang lebih tinggi. Hasil kami memiliki implikasi dalam memahami proses khusus satu budaya yang dapat digeneralisir lintas budaya.
This study aims to investigate how cultural values are fostered through parenting processes in late adolescents in Indonesia. We study filial piety, originally derived by psychologists working from and in China, as a generalizable value to other collectivistic cultures. We examined how filial piety, consisting of reciprocal (love, affection) and authoritarian (obedience, obligation) forms, can be fostered in Indonesia through authoritarian parenting. We hypothesized that perceived parental behavioral and psychological control acted as mediators from perceived authoritarian parenting to reciprocal and authoritarian filial piety. Participants were 329 late adolescents (age 18-24) from Indonesia who filled measures of (perceived) parental authoritarianism, parental behavioral control, parental psychological control, and the two-factor filial piety scale. Results showed perceived parental authoritarianism has competitive effects on filial piety which can be isolated by the mediating variables. We find effects mediated by perceived behavioral control tend to be positive, while those mediated by perceived psychological control tend to be negative. In addition to our main mediation models, we found female respondents to have higher reciprocal and authoritarian filial piety mediated by higher perceived parental behavioral control. Our results have implications in understanding culture-specific processes for cross-culturally generalizable constructs.
Kata Kunci : authoritarian parent, collectivism, filial piety, Indonesia, parent behavioral control, parent psychological control