Laporkan Masalah

KINERJA USAHA TANI JAHE TUMPANGSARI DI KAPANEWON GIRIMULYO KABUPATEN KULONPROGO

GHEA NOVITA, Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D. ; Prof. Dr. Ir. Irham, M. Sc.

2023 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Pada beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan konsumsi tanaman biofarmaka, salah satunya yaitu jahe. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya di Kapanewon Girimulyo Kabupaten Kulon Progo terdapat program dari dinas pertanian pada tahun 2019 berupa pembagian benih jahe, sehingga penelitian ini penting untuk diteliti. Tujuan dari penelitian yaitu 1) Mengetahui kinerja usaha tani tumpangsari jahe di Kapanewon Girimulyo, 2) Membandingkan kontribusi penerimaan jahe terhadap penerimaan rumah tangga antara lahan tegalan dan pekarangan, dan 3) Membandingkan pendapatan petani jahe tumpangsari antara lahan tegalan dan pekarangan. Metode yang digunakan berupa R/C ratio, produktivitas modal, dan produktivitas tenaga kerja, kemudian dilanjutkan dengan uji t satu sampel. Metode analisis untuk mengetahui perbedaan antara kedua usaha tani yaitu dengan uji t dua sampel bebas. Nilai R/C diperoleh 1,47 pada lahan tegalan dan 1,13 pada lahan pekarangan. Nilai produktivitas modal diperoleh 47,12% pada lahan tegalan dan 13,15% pada lahan pekarangan. Nilai produktivitas tenaga kerja diperoleh Rp243.394 pada lahan tegalan dan Rp195.601 pada lahan pekarangan. Berdasarkan hasil uji t satu sampel, diperoleh kesimpulan bahwa usaha tani tumpangsari jahe di lahan tegalan layak ditinjau dari R/C ratio, produktivitas modal, dan produktivitas tenaga kerja. Usaha tani tumpangsari jahe di pekarangan layak ditinjau dari R/C ratio dan produktivitas tenaga kerja, sedangkan pada produktivitas modalnya tidak layak. Hasil dari analisis perbedaan dengan uji t dua sampel diperoleh hasil bahwa kontribusi penerimaan jahe dan pendapatan petani di lahan pekarangan lebih tinggi daripada di lahan tegalan.

In recent years there has been an increase in the consumption of biopharmaceutical plants, one of which is ginger. In the Special Region of Yogyakarta, especially in Girimulyo, Kulon Progo Regency, there was a program from the agriculture service in 2019 of distributing ginger seeds, so the performance of ginger farming important to be researched. This study aims to 1) Find out the performance of ginger intercropping farming in Girimulyo, 2) Compare the contribution of ginger revenue to household income between dry land and yards, and 3) Compare the income of intercropping ginger farmers based on the type of dry land and yard. The method used were R/C ratio, capital productivity, and labor productivity, followed by a one sample t test. To determine the difference between the two farms is used the t-test of two independent samples. The R/C value was 1.47 for dry land farming; 1.13 for yard farming. Capital productivity values obtained 47.12% in dry land farming; 13.15% in yard farming. The value of labor productivity was obtained at IDR 243,394 for dry land farming; IDR 195,601 for yard farming. It was concluded that ginger intercropping farming on dry land was feasible in terms of R/C ratio; capital productivity; labor productivity. Ginger intercropping farming in the yard is feasible when viewed from the R/C ratio and labor productivity, while the capital productivity is not feasible. The results showed that the contribution of ginger revenue and farmers' income in the yard was higher than in the dry land.

Kata Kunci : usaha tani jahe, tumpangsari, kinerja, tegalan, pekarangan

  1. S1-2023-427781-abstract.pdf  
  2. S1-2023-427781-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-427781-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-427781-title.pdf