Tingkat Pengetahuan Tenaga Pemulasaraan Jenazah Terhadap Pemulasaraan Jenazah Covid-19 di Rumah Sakit se-Kabupaten Kendal
ALFINA RIZKY SAPUTRI, dr. Martiana Suciningtyas T. A., Sp.FM ; dr. Dewanto Yusuf P., M.Sc., Sp.FM
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar belakang: Wabah Coronavirus Disease 19 (Covid-19) mengejutkan seluruh lapisan masyarakat di dunia pada bulan Desember di penghujung tahun 2019. Tingginya angka kematian akibat kasus Covid-19 menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Keresahan yang dialami masyarakat menyebabkan trauma dan timbul stigma tersendiri dalam menyikapi jenazah Covid-19. Stigma tersebut mengakibatkan kesalahpahaman terhadap perawatan atau pemulasaraan jenazah Covid-19 yang menyebabkan banyaknya terjadi kasus penolakan jenazah di Indonesia. Berbagai langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk dapat menyelesaikan problematika ini dengan menyusun pedoman penanganan pemulasaraan jenazah Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Penyebab terjadinya infeksi yang diperoleh dari kamar jenazah selama ini diketahui karena seseorang mengabaikan protoKol kesehatan di kamar jenazah. Hal ini dapat terjadi karena rendahnya pengetahuan tentang tata cara penanganan jenazah secara baik dan benar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pengetahuan tenaga pemulasaraan jenazah terhadap pemulasaraan jenazah khusus Covid-19 untuk menghindari atau memperkecil resiko terkena penyakit tersebut. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tenaga pemulasaraan jenazah terhadap pemulasaraan jenazah Covid-19 di Rumah Sakit se-Kabupaten Kendal. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner tentang tingkat pengetahuan pemulasaraan jenazah Covid-19. Data dianalisa secara statistik dengan teknik analisis univariat dan bivariat menggunakan software SPSS Statistics 25 dengan menggunakan uji fisher-exact dan independent t-test. Hasil: Hasil didapatkan tenaga pemulasaraan jenazah Covid-19 sebagian besar berpengetahuan baik (80%). Proporsi tingkat pengetahuan menurut tingkat pendidikan, keikutsertaan pelatihan, dan pengalaman kerja berturut turut sebesar 1,000; 0,657; dan 0,358 (p value >0,05). Perbedaan skor pengetahuan antara masing masing kelompok pada variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keikutsertaan pelatihan, dan pengalaman kerja berturut turut mendapatkan p-value 0,739, 0,301, 0,892, 0,623, dan 0,716 (p value >0,05). Kesimpulan: Hasil penelitian disimpulkan bahwa tenaga pemulasaraan jenazah Covid-19 di rumah sakit se-Kabupaten Kendal sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik. Penelitian ini tidak didapatkan proporsi yang bermakna secara statistik antara tingkat pengetahuan dengan tingkat pendidikan, keikutsertaan pelatihan, dan pengalaman kerja. Penelitian ini juga tidak didapatkan adanya perbedaan skor pengetahuan yang bermakna secara statistik antara masing � masing kelompok pada variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keikutsertaan pelatihan, dan pengalaman kerja tenaga pemulasaraan jenazah Covid-19 di rumah sakit se-Kabupaten Kendal.
Background: The Coronavirus Disease 19 (Covid-19) outbreak shocked all levels of society in the world in December at the end of 2019. The high death rate due to Covid-19 cases has caused unrest in society. The unrest experienced by the community has caused trauma and a separate stigma has arisen in dealing with the bodies of Covid-19. This stigma has resulted in an understanding of the care or recovery of Covid-19 corpses which has led to many cases of handling corpses in Indonesia. Various steps have been taken by the government to be able to resolve this problem by compiling guidelines for the handling of Covid-19 bodies in accordance with the applicable health protocols. So far, the cause of infection acquired from the mortuary is known because someone neglected the health protocol in the mortuary. This can happen because of the lack of knowledge about procedures for handling corpses properly and correctly. Therefore, it is necessary to conduct research on the level of knowledge of corpse handling workers regarding the handling of corpses specifically for Covid-19 to avoid or minimize the risk of contracting the disease. Objective: This research was conducted to determine the level of knowledge of corpse handling workers regarding the handling of Covid-19 corpses in hospitals throughout Kendal Regency. Methods: The research method used is descriptive quantitative with a cross-sectional study approach. Sampling using total sampling method. The instrument used was a questionnaire about the level of knowledge of handling Covid-19 corpses. Statistical analysis of data with bivariate and univariate analysis techniques using SPSS Statistics 25 by using fisher-exact test and independent t-test. Results: The results showed that most of the staff for treating Covid-19 bodies had good knowledge (80%). The proportion of knowledge level by level of education, training participation and work experience is 1,000; 0.657; and 0.358 (p value > 0.05). Differences in knowledge scores between each group on the variables age, gender, education level, training participation, and work experience respectively get p-values of 0.739, 0.301, 0.892, 0.623, and 0.716 (p value > 0.05). Conclusion: The results of the study concluded that most of the Covid-19 corpse handling staff at hospitals in Kendal Regency mostly had good knowledge. This study did not find a statistically significant proportion between the level of knowledge and the level of education, training participation and work experience. This study also found no statistically significant differences in knowledge scores between each group on the variables age, gender, education level, training participation, and work experience of Covid-19 corpse handling workers in hospitals throughout Kendal Regency.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Tenaga Pemulasaraan, COVID-19, Kamar Jenazah, Pemulasaraan Jenazah.