Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo: Tren, Persepsi dan Faktor Penentunya
MAYDA FADHILAH 'ULYA, Azizatun Nurhayati, S.P., M.Sc ; Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec
2023 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISKecamatan Kartasura menjadi kawasan strategis cepat tumbuh karena terletak di jalur utama antara Kota Surakarta, Semarang dan Yogyakarta. Meningkatnya jumlah penduduk yang bertempat tinggal di Kecamatan Kartasura setiap tahunnya akan meningkatkan permintaan atas lahan untuk prasarana pemukiman hingga infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tren luas lahan sawah di Kecamatan Kartasura; (2) mengetahui persepsi petani untuk tidak mengalihfungsikan lahan sawah di Kecamatan Kartasura; dan (3) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi persepsi petani untuk tidak mengalihfungsikan lahan sawah menjadi non pertanian di Kecamatan Kartasura. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden yang dipilih secara purposive sampling. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis tren, statistik deskriptif analitis dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tren luas lahan sawah di Kecamatan Kartasura pada tahun 2001-2021 menunjukkan arah negatif (2) sebesar 67,5% petani memiliki persepsi tinggi untuk tidak mengalihfungsikan lahan sawah di Kecamatan Kartasura, dan (3) faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi petani untuk tidak mengalihfungsikan lahan sawahnya yaitu usia, tingkat pendidikan, harga jual lahan sawah, dan dummy status pekerjaan petani. Tingkat pendidikan berperngaruh positif sedangkan usia dan harga jual lahan sawah berpengaruh negatif. Status pekerjaan petani menunjukkan petani yang menjadikan usaha tani sebagai pekerjaan utama memiliki persepsi untuk tidak mengalihfungsikan lahan lebih rendah dari petani yang menjadikan usaha tani sebagai pekerjaan sampingan.
The sub-district of Kartasura has become a fast-growing strategic area due to its location on the main road between the cities of Surakarta, Semarang, and Yogyakarta. The increasing number of people residing in Kartasura yearly will rise the demand for land for residential infrastructure and development. This study aims to (1) determine the trend of paddy field area in Kartasura Sub-District; (2) understanding the perceptions of farmers not to convert paddy fields in Kartasura Sub-District; and (3) knowing the factors influencing farmers' perceptions not to convert paddy fields into non-agricultural land in Kartasura Sub-District. The data used are primary data and secondary data. The sample used was 40 respondents selected by purposive sampling. The method used in this study is trend analysis, analytical descriptive statistics, and multiple linear regression analysis. The results showed that: (1) the trend of paddy field area in Kartasura Sub-District in 2001-2021 showed a negative direction (2) 67.5% of farmers had a high perception of not converting paddy fields in Kartasura Sub-District, and (3) significant factors that influencing farmers' perceptions of not converting their paddy fields were age, education level, prices, and employment status. Education level had a positive effect, while age and paddy field prices had a negative effect. The farmers' employment status showed that those who made farming their main occupation had a lower perception of converting their land than those who made it a side occupation.
Kata Kunci : Alih fungsi lahan pertanian, Tren, Persepsi