Laporkan Masalah

EVALUASI TEKNIK PENGGUNAAN MDI DAN DPI INHALER PADA PASIEN ASMA DAN PPOK DI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA YOGYAKARTA

NOVY ARUM DWI ASTUTI, Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati

2023 | Skripsi | S1 FARMASI

Terapi inhalasi merupakan pilihan terapi farmakologi pada pasien asma dan PPOK baik untuk terapi akut maupun pemeliharaan/pengontrol. Keberhasilan terapi inhalasi berhubungan dengan ketepatan penggunaan inhaler. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketepatan penggunaan inhaler dan mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi ketepatan penggunaan inhaler pada pasien asma dan PPOK di RS Paru Respira Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional pada pasien asma dan PPOK rawat jalan di RS Paru Respira Yogyakarta yang menggunakan terapi inhaler. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pasien terpilih kemudian diwawancarai terkait data karakteristik dan diminta untuk mendemonstrasikan bagaimana mereka menggunakan inhaler. Data karakteristik pasien adalah jenis kelamin, usia, durasi asma/PPOK, lama penggunaan inhaler, dan intensitas edukasi penggunaan inhaler. Profil ketepatan penggunaan dinilai berdasarkan checklist yang dimodifikasi. Hubungan antara karakteristik pasien dan ketepatan penggunaan inhaler dianalisis dengan metode chi-square. Dari total 50 subyek terdapat 100 inhaler yang digunakan. Sebanyak 48 penggunaan inhaler melewatkan langkah kritis saat mendemonstrasikan penggunaan inhaler. Langkah yang paling banyak dilewati pada MDI autohaler adalah tidak melanjutkan menarik napas setelah menekan tabung sedangkan pada DPI accuhaler adalah tidak memegang perangkat secara horizontal. Pasien yang menggunakan MDI adalah yang paling banyak melakukan kesalahan dibanding DPI (50% versus 46%). Tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien dan ketepatan penggunaan inhaler.

Inhalation therapy is the pharmacological therapy of choice in asthma and COPD patients for both acute and maintenance/control therapy. The success of inhalation therapy is related to the accuracy of inhaler use. This study aims to describe the accuracy of inhaler use and determine factors that can influence the accuracy of inhaler use in asthma and COPD patients at Respira Lung Hospital Yogyakarta. This study is a cross-sectional study on outpatient asthma and COPD patients at Respira Lung Hospital Yogyakarta who use inhaler therapy. Sampling was done by purposive sampling method. Selected patients were then interviewed regarding characteristic data and asked to demonstrate how they use the inhaler. Patient characteristics data were gender, age, duration of asthma/COPD, duration of inhaler use, and educational intensity for inhaler use. Inhaler use profile was assessed based on a modified checklist. The relationship between patient characteristics and the accuracy of inhaler use was analyzed using the chi-square method. From a total of 50 subjects, 100 inhalers were used. A total of 48 inhaler users missed a critical step when demonstrating inhaler use. The most frequently skipped step on an MDI autohaler is not to continue inhaling after pressing the tube, while on a DPI accuhaler it is not to hold the device horizontally. Patients using MDI were the most likely to make errors compared to DPI (50% versus 46%). There is no relationship between patient characteristics and the accuracy of using the inhaler.

Kata Kunci : asma, PPOK, penggunaan inhaler, profil ketepatan

  1. S1-2023-441568-abstract.pdf  
  2. S1-2023-441568-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-441568-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-441568-title.pdf