Implementation of Co-Creation and Open Innovation for Sustainable Business in Halal Food Industry: A Case Study of Muslim Friendly Restaurants in Tokyo, Japan
IKHBAL FADILLAH, Dr. Ir. Dyah Ismoyowati, M.Sc.; Mohammad Affan Fajar F., S.T.P., M.Agr., Ph.D.; Prof. Masaharu Tsujimoto, Ph.D.
2023 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANJepang, dengan populasi Muslim sebesar 180.000 orang, merupakan salah satu pemain kunci dalam upaya industri makanan untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat terhadap produk halal melalui penciptaan nilai bersama (co-creation)dan inovasi terbuka atau Open Innovation (OI). Meskipun demikian, literatur mengenai relevansi dan implementasi inovasi terbuka untuk bisnis makanan halal yang berkelanjutan masih terbatas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aplikasi inovasi terbuka yang sudah ada dan menguji dampaknya pada praktik bisnis yang berkelanjutan (SB) dari perspektif konsumen dan produsen. Analisis studi kasus dilakukan pada lima restoran halal Jepang di daerah Tokyo dari perspektif produsen menggunakan model Dialogue, Access, Risk-benefit assessment, and Transparency (DART). Sebanyak 57 respons lengkap dari perspektif konsumen juga dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi konsumen melalui OI memiliki korelasi positif dengan praktik SB (Beta = 0,675, p <0,05), termasuk keberlanjutan keuangan, ramah lingkungan, dan kontribusi pada masyarakat dengan kepercayaan dan loyalitas. Namun, tantangan seperti biaya dan batasan sertifikasi menghambat penyediaan standar halal yang lengkap. Model DART digunakan untuk menunjukkan strategi inovasi terbuka, tetapi perlu direstrukturisasi untuk lebih memperhatikan aspek co-creation. Selain itu, temuan ini menyajikan kerangka komponen SB yang dicapai melalui aktivitas OI. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam identifikasi strategi alternatif seperti penetrasi pasar dan perbaikan berkelanjutan untuk bertahan menghadapi tantangan dalam segmen bisnis minoritas.
Japan, with its 180,000-strong Muslim population, is one of the key players in the food industry's efforts to meet the growing demand for halal products through co-creation and open innovation (OI). Despite this, there is limited literature on the relevance and implementation of open innovation for sustainable halal food businesses. Therefore, the purpose of this research was to identify existing applications of Open Innovation and examine its impact on Sustainable Business (SB) practices from both consumer and producer perspectives. The case study analyses were conducted on five Japanese halal restaurants in the Tokyo area from the producers' perspective using the Dialogue, Access, Risk-benefits assessment, and Transparency (DART) model. A total of 57 complete responses from the consumer perspective were also analyzed using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. The results show that consumer participation through OI has a positive correlation with SB practices (Beta = 0.675, p < 0.05), including financial sustainability, environmental friendliness, and contribution to society with trust and loyalty. However, challenges such as cost and certification limitations hinder the provision of a full halal standard. The DART model is used to indicate open innovation strategies, but it needs restructuring to better address aspects of co-creation. Furthermore, the findings presented a framework of the SB practices components that were accomplished through OI activities. This research contributes to the identification of alternative strategies such as market penetration and continuous improvement to survive challenges in the minority business segment.
Kata Kunci : Co-creation, halal food industry, open innovation, sustainable business