The Prevalence of Positive Skin Prick Tests and Types of Allergens Detected in Patients with Chronic Urticaria in the Dermatology Outpatient Clinic of RSUP Dr. Sardjito 2017�2022: A Descriptive Study

IDA AYU PHILBERTA V, dr. Fajar Waskito, Sp.KK(K), M.Kes.; dr.  Lukman Ade Chandra, M.Med., M.Phil.

2023 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Urtikaria kronis didefinisikan sebagai munculnya lesi kemerahan dan/atau angioedema secara tiba-tiba yang berlangsung lebih dari enam minggu dan berulang kurang dari dua kali seminggu. Diperkirakan 15-20% orang pernah mengalami episode urtikaria. Prevalensi urtikaria kronis adalah antara 0,2% dan 1,8% dari populasi. Karena urtikaria dapat dipicu oleh berbagai alergen, yang sebagian besar masih belum dikonfirmasi, uji tusuk kulit dapat membantu mengidentifikasi alergen atau mengesampingkan alergen potensial. Tujuan: Untuk menentukan prevalensi hasil tes tusuk kulit positif pada urtikaria kronis dan untuk mengidentifikasi alergen yang terlibat dan faktor klinis & demografis terkait pasien. Metode: Pengumpulan data sekunder diterapkan dalam penelitian ini. Buku register uji tusuk kulit digunakan dan diikutsertakan 87 pasien urtikaria kronis di Poliklinik Penyakit Kulit RSUP Dr. Sardjito tahun 2017�2022. Hasil: SPT ditemukan positif pada 39 pasien (44,8%). Sensitisasi alergi hirup tertinggi terlihat pada tungau debu (25,5%), diikuti oleh debu rumah (24,1%), tungau debu rumah (18,0%), serpihan kulit manusia (19,2%), kecoa (15,2%), dan serbuk sari beras (14,7%). Sedangkan makanan penyebab alergi terbanyak adalah kepiting (18,4%), diikuti teh (11,8%), pindang (7,1%), coklat (7,1%), dan udang (6,9%). Faktor klinis dan demografi pasien secara statistik tidak signifikan terhadap hasil SPT. Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa 44,8% pasien dengan urtikaria kronis positif terhadap setidaknya satu alergen. Uji tusuk kulit dapat membantu dalam menentukan kemungkinan alergen penyebab karena menentukan dan menghilangkan zat pencetus dapat membantu dalam manajemen penyakit.

Background: Chronic urticaria is defined as the sudden emergence of wheals and/or angioedema lasting more than six weeks and recurring less than twice a week. It is estimated that 15-20% of individuals have had an episode of urticaria at some point in their lives. The prevalence of chronic urticaria is between 0.2% and 1.8% of the population. As urticaria can be triggered by various allergens, of which most of them are remain unconfirmed, skin prick testing can assist the identification of allergens or the ruling out of potential allergens. Aims and Objectives: To determine the prevalence of positive skin prick test in chronic urticaria and to identify the implicating allergens and related clinical & demographic factors of the patients. Methods: Secondary data collection is applied in this study. Skin prick test register book is used and 87 patients with chronic urticaria in the Dermatology Outpatient Clinic of RSUP Dr. Sardjito 2017�2022 were included. Results: SPT was found to be positive in 39 patients (44.8%). Highest inhalant sensitization was seen to dust mite (25.5%), followed by house dust (24.1%), house dust mite (18.0%), human skin flakes (19.2%), cockroach (15.2%), and rice pollen (14.7%). Meanwhile, the most common food allergen was crab (18.4%), followed by tea (11.8%), pindang (7.1%), chocolate (7.1%), and shrimp (6.9%). The clinical and demographic factors of patients were not statistically significant to the SPT results. Conclusion: This study showed that 44.8% of patients with chronic urticaria were positive to at least one allergen. Skin prick test can be helpful in determining probable causative allergens since determining and eliminating the precipitating agent can aid in disease management.

Kata Kunci : Chronic urticaria, skin prick test, allergens