Laporkan Masalah

Pengaruh Obat Prokinetik sebagai Kombinasi Proton Pump Inhibitor (PPI) terhadap Pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) Lanjut Usia: Systematic Review

NAUFAL ALTHAFIANSYAH WIDYASTOMO, Dr. dr. Probosuseno, Sp.PD. K-Ger, FINASIM, S.E., M.M.; dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan kondisi refluks berulang dari isi lambung ke esofagus. Kasus GERD kerap terjadi dan populasi lanjut usia (lansia) lebih sering ditemukan daripada pasien yang lebih muda. Hingga saat ini, proton pump inhibitor (PPI) menjadi obat yang lebih superior dibandingkan dengan prokinetik, antagonis reseptor histamin H2, alginat, dan antasida untuk penanganan GERD. Meski demikian, sekitar 30% pasien GERD dengan terapi PPI tetap menunjukkan gejala. Kombinasi prokinetik dan PPI berpotensi menjadi alternatif baru untuk penanganan GERD. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efikasi kombinasi prokinetik dan PPI dengan PPI monoterapi terhadap pasien GERD lansia. Metode Penelitian: Penelitian merupakan systematic review dengan menelaah artikel terpublikasi melalui database PubMed, Science Direct, Google Scholar, dan Cochrane Library. Proses pencarian dilakukan pada 24 Maret hingga 3 April 2022. Artikel yang memenuhi kriteria kelayakan dikumpul dan ditinjau secara sistematis. Kriteria inklusi berupa artikel 20 tahun terakhir yang mengulas perbandingan efikasi terapi kombinasi prokinetik dan PPI dengan PPI monoterapi pada pasien GERD lansia. Artikel yang bukan merupakan artikel randomized control trial (RCT) dan tidak dapat diakses secara full text dieksklusi. Hasil: Pencarian melalui database menemukan sebanyak 344 artikel dan 6 artikel di antaranya sesuai dengan kriteria inklusi sehingga ditelaah dalam penelitian ini. Total sebanyak 474 lansia terlibat dalam studi ini dan mayoritas pengidap GERD lansia merupakan perempuan. Acotiamide dan rabeprazole menjadi prokinetik dan PPI yang paling banyak digunakan. Durasi pengobatan bervariasi dari 2 hingga 16 minggu dengan 4 minggu menjadi durasi yang paling sering diterapkan. Empat artikel menunjukkan bahwa terapi kombinasi prokinetik dan PPI dapat memperbaiki gejala GERD secara signifikan dengan instrumen kuisioner, meskipun 3 artikel di antaranya terjadi hal yang sama pada kelompok PPI monoterapi. Dua artikel menyebutkan bahwa tidak terdapat penurunan episode refluks dan persentase durasi pH<4 di distal esofagus yang signifikan baik sebelum maupun sesudah intervensi. Kesimpulan: Penambahan prokinetik sebagai kombinasi PPI secara umum tidak menunjukkan efek yang lebih baik daripada penggunaan PPI monoterapi sehingga tidak dapat direkomendasikan sebagai alternatif penanganan GERD pada lansia.

Background: Gastroesophageal reflux disease (GERD) is a condition of recurrent refluxes which is occurred from stomach to esophagus. GERD is commonly found, particularly in the elderly. Proton pump inhibitor (PPI) was demonstrated to be more superior than prokinetic, histamine H2 receptor antagonist, alginate, and antacid as treatment for GERD. However, around 30% of GERD patient remained symptomatic following PPI administration. A combination of PPI and prokinetic is a promising alternative in the management of GERD. Objective: This study aimed to compare the efficacy of PPI combined with prokinetic and PPI as monotherapy in elderly GERD. Methods: This study was a systematic review conducted by reviewing published articles on PubMed, Science Direct, Google Scholar, and Cochrane Library. Searching process was performed on March 23rd until April 3rd, 2022. Articles meeting the eligibility criteria were collected and reviewed systematically. Inclusion criteria was the last 20 years articles which compared the efficacy of PPI combined with prokinetic and PPI as monotherapy in elderly GERD. Nonrandomized control trial (RCT) studies and articles that could not be accessed in full text were excluded. Results: Database search resulted in 344 articles, of which 6 articles met the eligibility criteria and included in the analysis. A total of 474 elders were involved and most of them were female. Acotiamide and rabeprazole were the most common prokinetic and PPI identified, respectively. The duration of treatment varied between 2 to 16 weeks with 4 weeks being the most common application. Four articles demonstrated significant relief of questionnaire-based GERD symptoms following a combination of PPI and prokinetic. However, 3 of 4 articles discovered the same result in PPI monotherapy group. Two articles showed no significant reduction of reflux episode and pH<4 duration percentage in distal esophagus before and after intervention. Conclusion: The addition of prokinetic to PPI demonstrated no superior effect in comparison to PPI monotherapy, therefore it is not recommended as an alternative for GERD management in the elderly.

Kata Kunci : gastroesophageal reflux disease, gastrointestinal, lansia, prokinetik, proton pump inhibitor

  1. S1-2022-442057-abstract.pdf  
  2. S1-2022-442057-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-442057-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-442057-title.pdf