Laporkan Masalah

Penurunan Jumlah Air Limbah dan Beban Pencemar pada Proses Pengolahan Tempe Hemat Air dengan Fermentasi Asam Tanpa Perendaman

JEFFREY LEONARD SAPUTRA, Dr. Ir. Muhammad Nur Cahyanto, M.Sc.; Rachma Wikandari, S.T.P., M. Biotech., Ph.D.

2023 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

Tempe adalah produk makanan asli Indonesia yang dibuat dengan memfermentasikan kacang atau produk serealia lainnya menggunakan kapang Rhizopus sp. Dalam pembuatan tempe secara konvensional, dibutuhkan jumlah air yang tinggi dan berdampak pada beban pencemar yang dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengurangi penggunaan air dan beban pencemar dari limbah cair yang dihasilkan dalam proses pengolahan tempe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan proses pengolahan hemat air dengan fermentasi asam tanpa perendaman dapat menurunkan jumlah air yang dibutuhkan dari 20.000 mL/1 kg kedelai menjadi 10.300 mL/1 kg kedelai serta dapat menurunkan jumlah total COD limbah cair dari 63.010 mg O2 / 1 kg kedelai menjadi 39.735 mg O2 / 1 kg kedelai.

Tempe is a native Indonesian food product made by fermenting peanuts or other cereal products using Rhizopus sp. In conventional tempeh production, a high amount of water is required and it has an impact on the pollutant load produced. Therefore, research is needed to reduce water use and pollutant loads from the liquid waste produced in the tempe processing process. The results of this study indicate that a water-saving processing process with acid fermentation without soaking can reduce the amount of water needed from 20,000 mL/1 kg of soybeans to 10,300 mL/1 kg of soybeans and can reduce the total amount of COD in liquid waste from 63,010 mg O2 / 1 kg of soybeans to 39,735 mg O2 / 1 kg of soybeans.

Kata Kunci : Tempe, fermentasi, limbah cair, COD