PERBANDINGAN POLA PERLUKAAN DERAJAT LUKA RINGAN DAN SEDANG PADA KASUS KEKERASAN TUMPUL YANG DIPERIKSA DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011-2019
AFTIN ISTAQROBA S.E., dr. I. B. Gd. Surya Putra Pidada, Sp.F.M (K), M.H; Rusyad Adi Suriyanto, S.Sos., M.Hum; dr. Martiana Suciningtyas Tri Artanti, Sp.F.M
2023 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), penganiayaan ringan merupakan penganiayaan yang tidak mengakibatkan halangan dalam melakukan pekerjaan, sedangkan penganiayaan sedang adalah sebaliknya. Pada praktiknya, hakim biasanya membutuhkan bukti berupa Visum et Repertum (VeR) dari dokter untuk membantu penegakan hukum. Dokter yang menilai luka tersebut dapat subjektif dalam mengkualifikasikan derajat luka ringan dan sedang karena tidak ada definisi khusus untuk pengkategorian kedua derajat luka tersebut, tidak seperti penganiayaan berat yang sudah terdapat kriterianya. Dokter yang menilai luka tersebut dapat subjektif dalam mengkualifikasikan derajat luka ringan dan sedang karena tidak ada definisi khusus pengkategorian kedua derajat luka tersebut. Maka, diperlukan penelitian untuk membedakan karakteristik korban serta pola perlukaan derajat luka ringan dan sedang. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan pola perlukaan derajat luka ringan dan sedang pada kasus kekerasan tumpul. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan mengambil data sekunder dari Visum et Repertum (VeR) korban hidup kekerasan tumpul di RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2019. Hasil: Sebagian besar korban hidup kekerasan tumpul di RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2019 memiliki derajat luka ringan, berjenis kelamin laki-laki, masuk ke dalam usia produktif, mempunyai jenis luka memar, dan terletak pada satu lokasi luka. Luka robek lebih sering terjadi pada derajat luka sedang dan signifikan secara statistik Jenis kelamin laki-laki memiliki kecenderungan 23 kali lebih besar terkena luka sedang. Kesimpulan: Kekerasan tumpul derajat luka ringan dan sedang memiliki perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin. Kata Kunci: kekerasan tumpul, derajat luka, luka ringan, luka sedang, Visum et Repertum
Background: According to the Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), light persecution is a persecution that does not results in an obstacle in doing work, whereas moderate persecution is the opposite. In practice, judges usually require an evidence in the form of Visum et Repertum (VeR) from doctors, to assist in law enforcement. Doctors who assess the injury can be subjective in categorizing the degree of light and moderate injury because there is no specific definition of categorizing the two degrees of injury. Thus, a research is needed to distinguish the characteristics of victims and the pattern of injury with mild and moderate degrees of injury. Objective: To find out the comparison of the pattern of light and moderate injuries in cases of blunt force trauma. Methods: This study is an analytic observational study with a cross-sectional design. The research was conducted at RSUP dr. Sardjito Yogyakarta by taking secondary data from Visum et Repertum (VeR) live victims of blunt violence at RSUP dr. Sardjito in 2011-2019. Result: Most of the living victims with blunt force in the RSUP Dr. Sardjito in 2011 - 2019 had light injuries, male, productive age, type of injury is bruises, and in one location. Male sex has a tendency to be 23 times more likely to get moderate injuries. Conclusion: Blunt violence of light and moderate degrees of injury has a significant difference in gender. Keywords: blunt violence, degree of injury, light injury, moderate injury, Visum et Repertum
Kata Kunci : Kekerasan tumpul, derajat luka, luka ringan, luka sedang, Visum et Repertum