PERKEMBANGAN IMPOR KEDELAI INDONESIA
ADHISTY PURI DAMAYANTI, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U.; Prof. Dr. Ir. Masyhuri
2023 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISKonsumsi kedelai Indonesia semakin meningkat, tetapi produksi kedelai semakin menurun sehingga impor terus meningkat untuk memenuhi permintaan kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perkembangan impor kedelai Indonesia (2) mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi impor kedelai Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berbentuk time series pada peride 1991-2020 yang diperoleh dari Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), World Bank, dan International Monetary Fund (IMF). Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui tren impor dan regresi linear berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap impor kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impor kedelai Indonesia meningkat rata-rata sebesar 72.628,82 ton setiap tahun. Faktor-faktor yang secara bersama-sama memengaruhi volume impor kedelai Indonesia yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, produk domestik bruto (PDB), produktivitas kedelai, harga produsen kedelai Amerika Serikat, dan dummy pemberlakuan kebijakan liberalisasi impor tahun 1998. Secara parsial, PDB berpengaruh positif secara signifikan terhadap volume impor kedelai Indonesia. Selain itu, volume impor kedelai Indonesia setelah diberlakukan kebijakan liberalisasi impor tahun 1998 lebih tinggi daripada sebelum diberlakukannya kebijakan tersebut. Sebaliknya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpengaruh negatif secara signifikan. Kemudian, produktivitas kedelai dan harga produsen kedelai Amerika Serikat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume impor kedelai.
Indonesian's soybean consumption is increasing, but soybean production is decreasing so that imports continue to increase to meet the demand for soybean. This study aims to (1) determine the development of soybean imports in Indonesia (2) determine the factors that affect soybean imports in Indonesia. This study utilizes secondary data in the form of time series data from the period 1991-2020 obtained from the Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), the World Bank, and International Monetary Fund (IMF). The basic method used in this study is quantitative descriptive. The analytical method used is ordinary least square (OLS) using simple linear regression to determine the trend of soybean imports and multiple linear regression to determine the factors that affect soybean imports. The result shows that Indonesia's soybean imports increase by 72.628,82 tons every year in average. Factors that affect the volume of Indonesian soybean imports are jointly controlled by the exchange rate of United States Dollar against Indonesian Rupiah, gross domestic product (GDP), soybean productivity, United States soybean producer prices, and the dummy of import liberalization policy. Partially, GDP have a positive and significant effect on the volume of Indonesia's soybean imports. The volume of Indonesia's soybean imports after the implementation of the import liberalization policy in 1988 was higher than before. In contrast, the exchange rate of United States Dollar against Indonesian Rupiah has a negative and significant impact. Furthermore, soybean productivity and US soybean producer prices have an insignificant impact on the volume of Indonesia's soybean imports.
Kata Kunci : impor, kedelai, tren, faktor-faktor