Laporkan Masalah

KINETIKA PEMISAHAN SUPERNATAN PADA PROSES EKSTRAKSI GLUKOMANAN MENGGUNAKAN CENTRIFUGE DENGAN VARIASI PERBANDINGAN TEPUNG PORANG DAN AIR SERTA KARAKTERISASI KUALITAS GLUKOMANAN

FARADIBA AULIA, Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P.; Hanim Zuhrotul Amanah, S.T.P., M.P, Ph.D.

2023 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Glukomanan merupakan produk hasil pengolahan umbi porang yang memiliki banyak kegunaan dalam industri pangan. Glukomanan dari tepung porang diperoleh dari proses ekstraksi I (pembuatan bubur porang) dan ekstraksi II (penggumpalan menggunakan etanol). Salah satu tahap terpenting dalam proses ekstraksi I adalah pemisahan supernatan menggunakan centrifuge. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinetika pemisahan supernatan pada proses ekstraksi glukomanan menggunakan centrifuge dengan variasi perbandingan tepung porang dan air serta mengkarakterisasi kualitas glukomanan. Ekstraksi glukomanan dilakukan dengan tahapan ekstraksi I, ekstraksi II, pengeringan, dan penepungan. Pada ekstraksi I, dilakukan variasi perlakuan perbandingan tepung porang dan air (1:75, 1:80, 1:90, dan 1:100) dan pemisahan supernatan menggunakan centrifuge dengan variasi RPM sentrifugasi (1189, 1593, dan 1758 RPM) kemudian diolah lebih lanjut hingga diperoleh glukomanan sebagai produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konstanta laju pemisahan supernatan pada proses ekstraksi glukomanan menggunakan centrifuge adalah 0,0000-0,1981 ml/menit dengan bilangan Avrami sebesar 1,1823-4,1225. Variasi perlakuan perbandingan tepung porang dan air seluruhnya mempengaruhi secara signifikan karakteristik glukomanan yang terdiri atas kadar air (10,1080-12,0976 persen wb), kadar glukomanan (40,176-54,478 persen berat kering), viskositas (10800,00-39066,67 mPa.s), pH (4,86-5,43), derajat putih (44,27-57,80), transparansi (63,489-81,383 persen), dan kelarutan (98,936-99,163 persen) dengan sampel kualitas terbaik ada pada sampel perlakuan perbandingan tepung porang dan air 1:90 dengan kecepatan putar sentrifugasi 1189 RPM. Kecepatan putar yang optimal untuk memisahkan supernatan dari bubur porang berdasarkan nilai konstanta kecepatan pemisahan supernatan adalah 1593 RPM, sedangkan kecepatan putar paling optimal yang menghasilkan berdasarkan kualitas glukomanan terbaik adalah 1189 RPM.

Glucomannan from porang flour is obtained from the extraction I process (making porang pulp) and extraction II (clumping using ethanol). One of the most important stages in the extraction I process is the separation of the supernatant using a centrifuge. This study aims to analyze the kinetics of supernatant separation in the glucomannan extraction process using a centrifuge with varying ratios of porang flour and water and to characterize the quality of glucomannan. Glucomannan extraction was carried out by the stages of extraction I, extraction II, drying, and flouring. In extraction I, variations in the treatment ratio of porang flour and water (1:75, 1:80, 1:90, and 1:100) and supernatant separation using a centrifuge with centrifugation RPM variations (1189, 1593, and 1758 RPM) were carried out. The results showed that the supernatant separation rate constant in the glucomannan extraction process using a centrifuge was 0.0000-0.1981 ml/minute with an Avrami number of 1.1823-4.1225. Variations in the treatment ratio of porang flour and water all significantly affect the characteristics of glucomannan consisting of water content (10.1080-12.0976 percent wb), glucomannan content (40.176-54.478 percent dry weight), viscosity (10800.00-39066.67 mPa.s), pH (4.86-5.43), degree of whiteness (44.27-57.80), transparency (63.489-81.383 percent), and solubility (98.936-99.163 percent) with the best quality samples in the treatment sample porang flour and water ratio 1:90 with a centrifugation speed of 1189 RPM. The optimal rotational speed to separate the supernatant from porang pulp based on the constant value of the supernatant separation speed was 1593 RPM.

Kata Kunci : kinetika, pemisahan supernatan, ekstraksi, karakteristik glukomanan