Laporkan Masalah

Pengaruh Persepsi Mengenai Kualitas Spasial terhadap Niat Berkunjung Kembali: Sebuah Studi pada Kawasan Rekreasi Waterfront Sungai Siak, Kota Pekanbaru

ESRA SABRINA A, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D.; Sri Tuntung Pandangwati, S.T., MUP., Ph.D.

2023 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Keberadaan fasilitas rekreasi kota sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk fasilitas rekreasi yang populer di berbagai perkotaan adalah area waterfront. Pembangunan area rekreasi waterfront harus dirancang dengan baik dan spesifik agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dikunjungi oleh banyak masyarakat. Rancangan yang tepat dapat menciptakan keterikatan antara pengguna dengan ruang dan meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk berkunjung. Namun, bagaimana pengaruhnya masih belum jelas. Penelitian ini dilakukan untuk menguji konsep tersebut pada konteks area rekreasi waterfront Sungai Siak di Pekanbaru. Kasus ini menjadi menarik karena pemerintah Kota Pekanbaru telah melakukan penataan dan penambahan sarana dan prasarana yang bertujuan menarik pengunjung. Namun hal ini belum mampu menarik masyarakat untuk berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh persepsi mengenai tingkat kualitas spasial area rekreasi yang dihasilkan dari penataan terhadap tingkat niat berkunjung kembali dari masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deduktif-kuantitatif. Data dikumpulkan melalui survei kepada 100 pengunjung yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Analisis dilakukan dengan metode PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation Model) menggunakan software SmartPLS4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kualitas spasial kawasan (aksesibilitas, kenyamanan dan citra, inklusivitas ruang, dan kebersihan lingkungan) signifikan mendorong meningkatnya niat berkunjung kembali dengan angka signifikansi masing-masing sebesar 0,015, 0,001, 0,027, dan 0,031. Selain itu, pembahasan dari temuan-temuan ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategi untuk pengembangan area rekreasi waterfront sungai, yang berbeda dari pedoman perancangan waterfront pantai yang telah dikembangkan. Rekomendasi tersebut antara lain: Kawasan tidak harus mewadahi sepuluh atau lebih aktivitas khususnya aktivitas air, penyediaan amenitas harus proporsional dengan luas kawasan, dan penataan harus berfokus pada optimalisasi akses, kenyamanan, citra, inklusivitas dan kebersihan kawasan.

Urban recreational facilities are essential to the health and well-being of society. One of the popular recreational facilities in various cities is the waterfront. There are varieties of waterfronts, at least beach and riverside waterfronts, which must be properly and specifically designed so that they can be used optimally and visited by many people. The proper design can create an attachment relationship between users and space so that public interest to visit will increase. However, how this affects is still unclear. This study was conducted to test this concept in the context of the Siak River recreational waterfront area in Pekanbaru. This case is interesting because the government of Pekanbaru City has arranged and added facilities and infrastructure aimed at attracting visitors. However, this has not been able to increase the number of visitors. This study aims to explain the influence of perceptions regarding the level of spatial quality of the recreation area resulting from the arrangement on the level of community intention to revisit. The research was conducted using a deductive-quantitative method. Data were collected by a survey of 100 visitors who were selected by accidental sampling technique. Analysis done by PLS-SEM (Partial Least Square Structural Equation Model) using SmartPLS4 software. The results showed that the spatial quality factors of the area (accessibility, comfort and image, spatial inclusiveness, and environmental cleanliness) significantly led to an increase in the intention to revisit with the significant number of 0,015, 0,001, 0,027, and 0,031 respectively. In addition, the discussion of the findings in this research leads to several strategic recommendations regarding river recreational waterfront area development, which is different from the beach waterfront design guidelines. These recommendations include: The area does not need to accommodate ten or more activities especially water-related activities, the provision of amenities must be proportional to the size of the area, also the area’s design must be focussing on access, comfort, image, inclusiveness, and cleanliness of the area.

Kata Kunci : kualitas spasial, rekreasi pinggir sungai, pinggir sungai Siak, pengembangan variabel desain, niat berkunjung

  1. S1-2023-439592-abstract.pdf  
  2. S1-2023-439592-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-439592-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-439592-title.pdf