Keseimbangan dan Pemberitaan Kesehatan Publik (Analisis Isi Kuantitatif Kecenderungan Balance dan False Balance Berita dalam Liputan CNN Indonesia dan Tempo.co Terkait Penolakan Vaksinasi Covid-19 oleh Politikus Ribka Tjiptaning di Bulan Januari 2021)
SAFIRA AULIA TAMAM, Adam Wijoyo Sukarno, S.I.P., M.A.
2023 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIDi tengah kemaruk pandemi Covid-19 dan persiapan program vaksinasinya, politikus Ribka Tjiptaning menyatakan penolakannya atas vaksin Covid-19 yang akan disebarkan di masyarakat. CNN Indonesia dan Tempo.co sebagai dua portal berita daring yang banyak diandalkan masyarakat pun turut memberitakan hal ini, termasuk mengenai tanggapan terhadap penolakan Ribka ini. Sayangnya, pemberitaan anti-vaksin yang umumnya diberitakan media sangatlah rentan dalam hal keberimbangan dan dapat memunculkan fenomena false balance. Penelitian ini pun dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis kecenderungan balance dan false balance dari kedua media tersebut dalam pemberitaan mereka terkait berita bertopik saintifik, yakni penolakan Ribka Tjiptaning terhadap vaksinasi Covid-19 yang dipublikasikan selama bulan Januari 2021. Penelitian ini berdasar pada konsep balance oleh Denis McQuail dan truth-telling oleh Chiyamwaka untuk kemudian dapat mengetahu adanya false balance dalam berita-berita yang diteliti. Hasil dari pengodingan manual terhadap berita yang menjadi objek penlitian menunjukkan persentase 37.5% terpenuhinya aspek proporsionalitas dan even-handed evaliartionI yang mewakili konsep balance. Sementara untuk elemen dari konsep truth-telling menunjukkan bahwa sebanyak 66.67% terpenuhinya unit akurasi, 75% untuk promosi pemahaman, dan 58.3% untuk keadilan. Hasil yang diperoleh itu menunjukkan bahwa CNN Indoensia dan Tempo.co perlu lebih memperhatikan aspek balance dan truth-telling dalam penulisan berita-berita mereka. Kekurangan ini sangatlah kritis dalam penulisan berita dengan topik yang krusial bagi kemaslahatan publik seperti terkait vaksinasi ini.
In the midst of the Covid-19 pandemic and the preparations for its vaccination program, politician Ribka Tjiptaning expressed her rejection of the Covid-19 vaccine that would be distributed to the public. CNN Indonesia and Tempo.co as two online news portals that many people rely on also reported this, including the response to Ribka's rejection. Unfortunately, the anti-vaccine news that is generally reported by the media is very vulnerable in terms of balance and can give rise to the phenomenon of false balance. This research was then conducted to find out and analyze the tendency of balance and false balance of the two media in their coverage regarding scientific topic news, namely Ribka Tjiptaning's rejection of the Covid-19 vaccination which was published during January 2021. This research is based on the concept of balance by Denis McQuail and truth-telling by Chiyamwaka so that we can find out if there is a false balance in the news being studied. The results of the manual coding of the news shows that the percentage of 37.5% fulfills the proportionality and even-handed evaluation aspects which represent the concept of balance. Meanwhile, the elements of the truth-telling show that 66.67% of accuracy units are fulfilled, 75% are for promotion of understanding, and 58.3% are for fairness. The results obtained show that CNN Indonesia and Tempo.co need to pay more attention to aspects of balance and truth-telling in writing their stories. This deficiency is critical in writing news on topics that are crucial for the public good, such as those related to vaccination.
Kata Kunci : balance, false balance, berita daring, vaksinasi Covid-19, Ribka Tjiptaning