Melacak Peran Kepemimpinan di Koperasi Unit Desa (KUD) “Murah Rezeki†dalam Manajemen Jaringan Pengelolaan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Muara Jaya, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau
IKHWAN DIVO RESKI, Dr. Amalinda Savirani, MA.
2023 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANPenelitian ini menganalisis kepemimpinan dalam manajemen jaringan pengelolaan sumber daya lahan perkebunan kelapa sawit oleh ketua-ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Murah Rezeki sejak tahun 1984-2022 di Desa Muara Jaya, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Terdapat total luas lahan 1.200 ha yang dibangun sejak program transmigrasi tahun 1982. Akan tetapi, optimalisasi pengelolaannya baru efektif dilaksanakan di dekade 1990-an terutama pasca kehadiran KUD Murah Rezeki. Oleh sebab itu, pertanyaan penelitian yang diangkat yakni: Bagaimana peran kepemimpinan di KUD Murah Rezeki dalam manajemen jaringan pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Muara Jaya, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, untuk meningkatkan kesejahteraan Petani Sawit? Terdapat tiga dimensi politik yang akan dikaji: pertama, peran kepemimpinan KUD Murah Rezeki dan implikasinya terhadap pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit. Kedua, pembentukan dan pelembagaan KUD dalam pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit. Ketiga, elemen dasar, bentuk pengelolaan, serta capaian kerjasama manajemen jaringan kemitraan antara aktor. Penelitian ini menggunakan dua teori yakni Teori Kepemimpinan Strategis oleh Suzanne M. Carter dan Charles R. Greer (2013) dan Teori Manajemen Jaringan oleh Klijn, Koppenjan & Termeer (1995). Teori pertama digunakan untuk menganalisis peran dan komponen karakteristik dari kepemimpinan strategis sebagai network manager di KUD Murah Rezeki. Sementara itu, teori kedua digunakan untuk menganalisis elemen dasar, bentuk dan indikator keberhasilan dari manajemen jaringan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan dua belas narasumber yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya lahan Desa Muara Jaya. Selain itu, juga dilakukan proses pengamatan terhadap pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan analisis terhadap berkas maupun dokumen-dokumen kerjasama KUD Murah Rezeki. Penelitian ini mendapati dua temuan baru. Pertama, penelitian ini menemukan bahwa pro dan kontra masyarakat terhadap wacana kerjasama dengan PT Aditya Palma Nusantara melalui KUD Murah Rezeki tidak serta merta dapat diredam konsolidasi internal masyarakat. Diperlukan dua faktor penting yakni: peran kepemimpinan untuk mengelola perspektif seluruh stakeholder dalam pembentukan KUD Murah Rezeki; dan skema kerjasama antar stakeholder berbentuk kemitraan pola KKPA yang dikelola melalui manajemen jaringan. Kedua, kepemimpinan di KUD Murah Rezeki memegang peran vital sebagai network manager untuk melakukan steering guna mengubah relasi antar stakeholder yang constraining menjadi enabling melalui aksi intepretasi, fasilitas dan norma. Dalam hal ini, ditemukan kecondongan strategi steering jaringan yang berupa network activation, redistributing resources, reconstitutionalism dan reframing. Dengan demikian, kepemimpinan di KUD Murah Rezeki condong pada strategi steering jaringan dalam bentuk network structuring. Penelitian ini menyimpulkan bahwa steering jaringan yang dilakukan oleh kepemimpinan strategis di KUD Murah Rezeki sejak tahun 1996-2022 telah menempatkan KUD Murah Rezeki dalam manajemen jaringan pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit di Desa Muara Jaya terutama pada tiga aspek utama yakni representasi, partisipasi dan legalitas. Tanpa adanya tiga aspek utama tersebut, maka pengelolaan lahan perkebunan kelapa sawit tidak akan dapat dilaksanakan secara optimal melalui KUD Murah Rezeki di Desa Muara Jaya. Dalam hal ini, aspek representasi terkait erat dengan proses pembentukan dan pelembagaan KUD Murah Rezeki. Sementara itu, aspek partisipasi terkait erat dengan dinamika kegiatan usaha yang dilakukan KUD Murah Rezeki. Terakhir, aspek legalitas berkaitan dengan realisasi kerjasama yang dilakukan KUD Murah Rezeki dengan pihak-pihak terkait.
This research analyzes leadership in the network management of oil palm plantation resources by the heads of the Village Unit Cooperatives (KUD) Murah Rezeki since 1984-2022 in Muara Jaya Village, Kepenuhan Hulu District, Rokan Hulu Regency, Riau Province. There is a total land area of 1,200 hectares that was established since the transmigration program in 1982. However, the optimization of its management was only effectively implemented in the 1990s, especially after the presence of KUD Murah Rezeki. Therefore, the research question raised is: What is the role of leadership in KUD Murah Rezeki in the network management of oil palm plantation land in Muara Jaya Village, Kepenuhan Hulu District, Rokan Hulu Regency, Riau Province, to improve the welfare of oil palm farmers? The main theory used in the analysis of this research is the Network Management Theory by Klijn, Koppenjan & Termeer (1995). This theory is used to analyze the basic elements, forms, and indicators of successful network management carried out by KUD Murah Rezeki. In addition, there is also a supporting theory used, namely the Resource/Good Categorization Theory by Ostrom, E., Gardner, R., & Walker, J. M. (1994). This theory is used to analyze the categorization of land resources in Muara Jaya Village and its implications for the most optimal form of management. This research uses a qualitative method and a case study approach. Data collection was carried out through interviews with five informants from various parties involved in the management of land resources in Muara Jaya Village. In addition, observation was also conducted on the management of oil palm plantations and analysis of files and cooperation documents of KUD Murah Rezeki. There are four findings in this research. First, this research found that the characteristics of land resources in Muara Jaya Village fall into the category of Common Pool Resources (CPR), thus proving that the most appropriate form of management for them is network management. Second, this research found that KUD Murah Rezeki has fulfilled the basic elements of network management in the form of network and games with the presence of actors and relationships between actors; resources; rules; and perceptions. Third, this research found that the form of network management carried out by KUD Murah Rezeki is categorized as network structuring based on the focus and characteristics of the steering strategy employed. Fourth, this research found that the network management carried out by KUD Murah Rezeki has successfully fulfilled six indicators of success based on achieving win-win situations; activating actors and resources; limiting interaction costs; obtaining commitment; political-administrative management; and quality and openness of interactions. The analysis in this study shows that KUD Murah Rezeki's role in the network management of oil palm plantation land in Muara Jaya Village is evident in three main roles: representation, participation, and legality. Without these three main roles, the management of oil palm plantation land cannot be optimally implemented by KUD Murah Rezeki in Muara Jaya Village. In this case, the aspect of representation is closely related to the process of formation and institutionalization of KUD Murah Rezeki. Meanwhile, the aspect of participation is closely related to the dynamics of business activities carried out by KUD Murah Rezeki. Finally, the aspect of legality is related to the realization of cooperation carried out by KUD Murah Rezeki with related parties.
Kata Kunci : Kepemimpinan, Manajemen Jaringan, KUD, Kelapa Sawit.