Kehadiran Ektomikoriza pada Semai Shorea leprosula yang Diberi Perlakuan Berbagai Dosis Pupuk dan Naungan

ANGELIA KUSUMA W, Dr. Handojo Hadi Nurjanto, M.Agr.Sc. ;Dr. Daryono Prehaten, S.Hut., M.Sc.

2023 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Meranti merupakan tanaman asli Indonesia yang banyak dieksploitasi karena menjadi komoditas yang sangat penting sebagai penghasil kayu. Salah satu cara meningkatkan produktivitas meranti yaitu memanfaatkan fungi ektomikoriza untuk meningkatkan kualitas bibit meranti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehadiran ektomikoriza pada semai Shorea leprosula yang diberi perlakuan beberapa dosis pupuk NPK dan naungan dan untuk mengetahui korelasi antara kehadiran ektomikoriza dengan parameter pertumbuhan dan intensitas cahaya. Penelitian ini memakai rancangan Split Plot dengan 2 faktor yakni pengaruh naungan dan dosis pupuk NPK. Setiap faktor terdiri atas 3 level yakni naungan 1 layer paranet (intensitas cahaya 29,19%) , 2 layer paranet (intensitas cahaya 20,30%), dan tanpa naungan (intensitas cahaya 95,35%) serta dosis Pupuk NPK 0 gram; 0,25 gram; 0,50 gram; 0,75 gram. Total perlakuan adalah 12 dengan 5 kali ulangan sehingga total 60 semai. Pengamatan infeksi ektomikoriza dilakukan dengan pencucian akar dan pengecatan akar menggunakan lactogliserol trypan blue. Pengamatan morfologi ektomikoriza memakai irisan membujur. Hasil pengamatan berupa persen infeksi akar dan persen infeksi ujung akar dianalisis dengan ANOVA taraf 5% sedangkan hubungan infeksi akar, persen infeksi root tips dengan parameter pertumbuhan dianalisis menggunakan Uji Korelasi Pearson dan Analisis Regresi Linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan naungan dan dosis pupuk NPK terdapat perbedaan signifikan, sedangkan interaksi naungan dengan dosis pupuk NPK tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap persen infeksi ektomikoriza yang ada. Tidak ada hubungan yang signifikan untuk hasil Korelasi Pearson dan hanya memberikan efek positif yang lemah, tidak ada efek, atau bahkan mengurangi laju pertumbuhan.

Meranti is currently one of the most exploited native Indonesian plants due to its significant importance in producing timber. One way to increase the production of meranti is to use ectomycorrhizal fungi to improve the quality of seedlings. This study aimed to identify the presence of ectomycorrhizae in Shorea leprosula seedlings treated with doses of NPK fertilizer and shade and to identify the correlation between the presence of ectomycorrhizae growth and light intensity parameters. This study used Split Plot using two factors, which were shade (1 layer of paranet with 29,19% of light intensity, 2 layers of paranet with 20,30% of light intensity, and no shade with 95,35% of light intensity) and doses of NPK fertilizer (0 g; 0.25 g; 0.5 g; 0.75 g). Total treatment 12 with 5 repetition, amount of seedling 60. Ectomycorrhizal infection was observed by washing and painting the roots using lactoglycerol trypan blue. The observation of ectomycorrhizal morphology used longitudinal section. The observation resulted in infection rates of roots and root tips that were analyzed by ANOVA at the level of 5%. It also resulted in the relationship between infection rates of roots as well as root tips and growth parameters that was analyzed using Pearson�s Correlation Coefficient and Linear Regression Analysis. The result showed that shading and doses of NPK fertilizer were significally different, however interaction between shading and doses of NPK fertilizer that had no effects on the existing ectomycorrhizal infection rates. For the results of the Pearson Correlation, there was no significant relationship since it only resulted in a weak positive effect, no effect, and the reduction of the growth rate.

Kata Kunci : Semai meranti, ektomikoriza, naungan, dosis pupuk NPK, pertumbuhanMeranti seedlings, ectomycorrhizal, shade, doses of NPK fertilizer, growth