Model Manajemen Informasi Sumberdaya Hutan KHDTK UGM Blora-Ngawi
AGNES DIAN PERTIWI, Djoko Soeprijadi, S. Hut., M. Cs
2023 | Skripsi | S1 KEHUTANANKawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) UGM Blora-Ngawi merupakan kawasan hutan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan. Pengelolaan KHDTK UGM Blora-Ngawi merupakan sistem yang kompleks dan memerlukan dukungan sistem informasi manajemen (SIM). Penelitian ini bertujuan membuat model SIM untuk perancangan strategi dan mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan KHDTK. Perancangan model SIM dilakukan menggunakan pendekatan Structured Analysis Design Technique (SADT). Metode ini memodelkan aliran data dan informasi yang dibutuhkan setiap stakeholder. Aliran data dan informasi disajikan menggunakan data flow diagram (DFD), dan berdasarkan DFD yang diperoleh, dibangun model entity relationship diagram (ERD). Validasi model dilakukan dengan mengimplementasikan aliran data dan informasi dengan membangun database management system (DBMS) dalam lingkup Microsoft Access. Terdapat 13 stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan KHDTK UGM Blora-Ngawi, antara lain: Rektor Universitas Gadjah Mada, Direktur dan Sekretariat Direktur KHDTK, Manajer Kelola Sumberdaya Hutan, Manajer Perencanaan dan Monev, Manajer Tridharma, Manajer Pemanfaatan Sumberdaya Hutan, Manajer Perlindungan Hutan dan Legal, Manajer Humas dan Kerjasama, BP2SDM KLHK, Perhutani, Pihak Mitra, Hutan Wengkon Desa, dan Masyarakat Desa. Model data berdasarkan 13 stakeholder ini dapat menjawab tiga pertanyaan utama mengenai pengelolaan hutan melalui validasi model, yaitu organisasi kawasan, kemajuan pekerjaan, serta dinamika lahan dan tegakan.
Forest Areas with Special Purposes (FASP) of UGM Blora-Ngawi are forest areas designated by the government for the purposes of education and training. FASP of UGM Blora-Ngawi management is a complex system and requires the support of a management information system (MIS). This study aims to create a MIS model for designing strategies and supporting decision making in FASP management. MIS model design is carried out using the Structured Analysis Design Technique (SADT) approach. This method models the flow of data and information needed by each stakeholder. The flow of data and information is presented using a data flow diagram (DFD), and based on the obtained DFD, an entity relationship diagram (ERD) model is built. Model validation is carried out by implementing data and information flows by building a database management system (DBMS) within the scope of Microsoft Access. There are 13 stakeholders involved in the management of FASP of UGM Blora-Ngawi, including: Chancellor of Gadjah Mada University, Director and Secretariat of the Director of FASP, Forest Resource Management Manager, Planning and Monitoring and Evaluation Manager, Tridharma Manager, Forest Resource Utilization Manager, Forest Protection and Legal Manager, Public Relations and Cooperation Manager, BP2SDM KLHK, Perhutani, Partners, Wengkon Village Forest, and Village Communities. This data model based on 13 stakeholders can answer three main questions regarding forest management, namely area organization, work progress, and stand dynamics.
Kata Kunci : KHDTK, SADT, stakeholder, DFD, ERD;FASP, SADT, MIS, stakeholder, DFD, ERD