Laporkan Masalah

Memanusiakan Manusia Berawal Dari Pendidikan yang Memerdekakan: Studi Kasus Sekolah Dasar Eksperimental Mangunan

EUGENIA AJENG L, Dr. Mohamad Yusuf, M.A.

2023 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Pendidikan merupakan jendela menuju kepada kepenuhan harkat manusia karena mengantar peserta didik untuk menggunakan akal budi demi pengembangan dirinya. Pendidikan di Indonesia secara umum sampai saat ini memang masih mencari bentuknya yang paling sesuai. Namun banyaknya perubahan sistem pendidikan (kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi), membuat pengelola institusi pendidikan kesulitan dalam implementasinya. Salah satu tujuan sistem pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan dan dengan itu akan membawa pada kepenuhan sebagai manusia yang bermartabat. Bagaimana mewujudkan martabat manusia sebagai manusia melalui pendidikan telah banyak dibahas. Pemikiran Romo Mangunwijaya mengenai pendidikan yang memerdekakan akan digunakan dalam menganalisa fenomena praksis pendidikan di SDE Mangunan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis serta observasi untuk mengurai fenomena praksis pembelajaran di SD Eksperimental (SDE) Mangunan (sebagai studi kasus) untuk menjawab apakah memanusiakan manusia berawal dari pendidikan yang memerdekakan. Dari hasil kajian ditemukan bahwa apa yang diterapkan selama ini dalam proses pembelajaran di SDE Mangunan, secara eksplisit berusaha diterapkan. Pembelajaran yang menekankan pada Eksplorasi, Kreasi dan Integrasi (EKI) melalui penerapan konsep Pohon Kurikulum, dan Ketujuh modal dasar yang menjadi standar penyelenggaraan proses pembelajaran di SDE Mangunan, telah mengarahkan siswa kepada kondisi yang mendekatkan pada tujuan pemanusiaan manusia. Hal itu memberikan afirmasi positif kepada kesemua pandangan keempat tokoh yang diacu, dan dengan begitu memberi simpulan bahwa pendidikan dasar yang memerdekakan memang menjadi jembatan menuju pemanusiaan manusia.

Education is a window to the fullness of human dignity because it leads students to use reason for self-development. Education in Indonesia in general is still looking for the most suitable form. However, many changes in the education system (from primary education curriculum to higher education) have made it difficult for managers of educational institutions to implement them. One of the goals of the national education system is to educate and thereby lead to fullness as a dignified human being. How to realize human dignity as a human being through education has been widely discussed. Y.B Mangunwijaya's thoughts on liberating education are used in analyzing the phenomenon of educational praxis at Sekolah Dasar Eksperimental (SDE) Mangunan. This study uses descriptive-analytical methods and observations to analyze the phenomenon of learning praxis at SDE Mangunan (as a case study) to answer whether humanizing humans begins with liberating education. From the results of the study, it found that what has been implemented so far in the learning process at SDE Mangunan, has been explicitly attempted to be implemented. Learning that emphasizes Exploration, Creation, and Integration (EKI) through the application of the concept of Pohon Kurikulum Mangunwijaya, and Tujuh Modal Dasar which are the standards for implementing the learning process at SDE Mangunan, have directed students to conditions that are closer to the goal of humanizing humans. This gives positive affirmation to all the views of the four figures referred to and thus concludes that liberating primary education is indeed a bridge to human humanity.

Kata Kunci : pemerdekaan, pemanusiaan manusia, pendidikan dasar, kurikulum merdeka