SERANGAN SIBER PADA PEMILIHAN UMUM 2016 DAN DAMPAKNYA PADA HUBUNGAN AMERIKA SERIKAT - RUSIA
Imam Fadhil Nugraha Supriadi, Dr. Muhammad Rum, S.I.P., I.M.A.S.
2023 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALTesis ini akan mendiskusikan tentang serangan siber pada tahun 2016 dan dampaknya terhadap hubungan Amerika Serikat dan Rusia. Serangan siber yang dilakukan oleh Rusia pada tahun 2016 bertujuan untuk mengintervensi proses pemilihan umum dan meningkatkan polarisasi politik di AS. Intervensi dengan menggunakan instrumen teknologi merupakan cara yang dinilai efektif untuk diterapkan kepada pihak asing, khususnya dalam upaya membendung pengaruh AS di dunia internasional yang telah menjadi rival politik Rusia sejak Perang Dingin. Pesatnya perkembangan jaringan komunikasi dan informasi merupakan kemajuan bagi kehidupan suatu negara sekaligus menjadi lahan permasalahan baru ditandai dengan munculnya dimensi konflik baru berupa perang informasi. Ketegangan hubungan kedua negara tersebut ditandai oleh berbagai persoalan yang berkaitan dengan isu politik dan keamanan termasuk isu keamanan siber. AS merupakan negara yang menjadi target dari serangkaian serangan siber yang dilakukan oleh Rusia. Serangan siber yang terjadi terhadap sistem pemilihan umum AS pada tahun 2016 telah membuat AS merasa terancam kedaulatannya dan berdampak pada hubungan politik keamanan kedua negara tersebut. Dampak tersebut telah merubah arah kebijakan politik keamanan kedua negara dalam melindungi dan mengelola keamanan nasionalnya. Insiden serangan siber tersebut juga menyebabkan perubahan arah kebijakan dan strategi pertahanan keamanan kedua negara pada era kepemerintahan Presiden Trump dan Presiden Putin. Terlibatnya Rusia dalam proses pemilihan umum tahun 2016 di AS secara tidak langsung telah menjadikan Rusia sebagai pemenang dalam proxy war yang terjadi antar kedua negara tersebut. Dengan munculnya dimensi konflik baru dalam ruang maya, AS dan Rusia harus mampu beradaptasi dengan perkembangan konsep keamanan dunia maya (cyber security) yang kini menjadi salah satu �wilayah� negara untuk menjaga keamanan nasionalnya sebagaimana negara memiliki kewajiban untuk mengamankan teritorialnya.
This thesis will discuss cyberattacks in 2016 and their impact on the relationship between the United States and Russia. The cyberattacks carried out by Russia in 2016 were aimed at disrupting the election process and increasing political polarization in the US. Intervention using technological instruments is an effective way to apply to foreign parties, especially in efforts to stem the US� influence in the international world, which has become Russia's political rival since the Cold War. The rapid development of communication and information networks become the progress for the life of a country, as well as a new problem area marked by the emergence of a new dimension of conflict in the form of information war. The strained relations between the two countries were marked by various issues related to political and security issues, including cyber security issues. The US is a country that was the target of a series of cyber-attacks carried out by Russia. The cyber-attack that occurred against the US electoral system in 2016 has made the US feel threatened by its sovereignty and has had an impact on the political security relations of the two countries. This impact has changed the direction of the political security policies of the two countries in maintaining and managing their national security. The cyber-attack incident also caused a change in the direction of the defense and security policies and strategies of the two countries during the era of President Trump and President Putin. Russia's involvement in the 2016 election process in the US has indirectly made Russia the winner in the proxy war that occurred between the two countries. With the emergence of a new dimension of conflict in cyberspace, the US and Russia must be able to adapt to the development of the concept of cyber security which has now become one of the country's "territories" because the state has an obligation to secure its territory.
Kata Kunci : Cyberattack 2016, Russia, United States, Cyber Security, National Security.