Pengaruh Inokulasi Jamur dan Pemberian Batuan Fosfat Terhadap Pembentukan Ekto- dan endomikoriza Serta Efektifitasnya Pada Semai Eucalyptus Deglupta di Tanah Marginal Samas

Sawitri Komaryanti, Dr.Ir. Suhardi, M.Sc

1993 | Tesis | S2 Ilmu Kehuatanan

Pembentukkan ekto-dan endomikoriza serta efektivitasnya pada semai E. deglupta, diuji dengan melakukan penambahan hara fosfat melalui pemberian batuan fosfat danndengan peningkatan penyerapan hara melalui inokulasi jamur. Tanaman uji di tanam pada medium tanah berpasir dari areal kawasan pertanian kering di pantai Samas, yang diberi perlakuan •inokulasi ektomikoriza, inokulasi endomikoriza, inokulasi ekto - dan endomikoriza, tanpa inokulasi dan pemberian batuan fosfat dengan takaran 0, 1, 3, 9 dan 27 gram per pot. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Kehutanan UGM dan dibeberapa laboratorium UGM. Penelitian disusun berdasarkan rancangan percobaan faktorial dan ditempatkan dalam Randomized Complete Block Design (RCBD) dengan ulangan masing-masing 5 kali. Pengujian pembentukkan mikoriza dihampiri dengan parame?-r intensitas infeksi ektomikoriza, intensitas infeksi endomikoriza, intensitas ekto-dan endomikoriza, berat segar akar mikoriza, dan untuk melihat efektivitas peranannya dihampiri dengan parameter tinggi semai, diameter semai, berat kering pucuk, nilai kekokohan semai dan serapan P. daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi mikoriza berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diuji. Demikian juga dengan pemberian batuan fosfat yang berpengaruh nyata terhadap semua parameter kecuali terhadap nilai kekokohan semai tidak berpengaruh nyata. Pengaruh saling tindak antara pemberian batuan fosfat dan inokulasi jamur berpengaruh nyata terhadap intensitas infeksi ektomikoriza, intensitas infeksi endomikoriza, intensitas infeksi ekto-dan endomikoriza, berat segar akar bermikoriza, berat kering pucuk dan serapan P daun. Terjadi pola interaksi positif sampai pada takaran pemberian batuan fosfat sebanyak 9 g, kemudian pada takaran yang lebih tinggi sampai 27 gr terjadi pola interaksi negatif. Terbukti E. deqlupta dapat bersimbiose dengan ektodan endomikoriza, maka perlu pengujian jenis-jenis tanaman kehutanan lainnya yang diduga dapat bersimbiose dengan kedua jamur tersebut. Sehingga dapat digunakan sebagi alternatif untuk meningkatkan mekanisme penyerapan hara pada lahan-lahan marginal.

The formation ecto-and endomycorrhiza and its effectivity on seedlings of E. deglupta was tested by supplying phosphorus element in the form of rock phosphate application, and by the increase of nutrient absorbtion through fungus inoculation. The seedlings were grown in sandy soil collected from dryland farming area in Samas, either uninoculated or inoculated with ecto-and endomycorrhiza, either alone or in combination, and were given rock phosphate at the rates of 0, 1, 3, 9, and 27 gram per pot. The experiment took place in the greenhouse of Faculty of Forestry, GMU, and some laboratorie???? in the university. It was a factorial experiment laid out in a Randomized Complete Block Design with five blocks as replicates. The formation mycorrhiza was measured in terms of infection intensity of ecto-, ando-or both mycorrhiza, fresh weight of mycorrhiza infected roots. Effectivity was measured in terms of seedling height, seedling diameter, top dry weight, index of seedling vigour, and P-leaf absorption. Result of the experiment indicated that fungus inoculation significantly affected all characters considered. Similarly, rock phosphate application influenced all characteristics being examined but index of seedling vigour. Significant interaction between rock phosphate application and fungus inoculation was observed for infection intensity of ecto-, endo- or both mychorriza, fresh weight of mycorrhiza infected roots, top dry weight, and P leaf absorption. The interaction was positive up to 9 gram rock phosphate application; however, with further increase of rock phosphate application, the interaction in the reserve. The fact that E. deglupta was able to symbiose with ecto-and endomycorrhiza shows that other forest trees suspected of having similar ability need to be evaluated as well to provide alternatives for the exploitation of marginal land.

Kata Kunci : Pertumbuhan Semaian,Mikoriza,Kondisi Tanah,Eucalyptus Deglupta (Kayu Putih),Ilmu Kehutanan