Nilai Budaya, Tata Kelola, dan Manajemen Laba: Studi Lintas Negara Asia Pasifik
ANNA PURWANINGSIH, Prof. Indra Wijaya Kusuma, Ph.D.;Zuni Barokah, Ph.D.; Ratna Nurhayati, Ph.D.
2023 | Disertasi | DOKTOR ILMU AKUNTANSIPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh budaya konservatisme dan budaya kerahasiaan terhadap praktik manajemen laba, baik manajemen laba akrual maupun manajemen laba riil. Selain itu, penelitian ini juga menginvestigasi pengaruh tata kelola perusahaan terhadap hubungan antara budaya konservatisme dan budaya kerahasiaan terdapat praktik manajemen laba. Sampel penelitian ini adalah sebelas negara Asia Pasifik, dari tahun 2010 sampai dengan 2019. Penelitian ini menggunakan data panel dan common effect model. Pengujian sensitivitas dilakukan dengan pemecahan tata kelola perusahaan menjadi dua kluster, yaitu tata kelola perusahaan tinggi dan rendah. Selanjutnya, pengujian tambahan dilakukan untuk menguji kekuatan asosiasi antara budaya konservatisme dan budaya kerahasiaan terhadap manajemen laba akrual dan riil. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa (1) budaya konservatisme tidak berpengaruh negatif terhadap manajemen laba akrual, tetapi budaya konservatisme berpengaruh positif terhadap manajemen laba riil; (2) tata kelola perusahaan memperkuat hubungan negatif antara budaya konservatisme terhadap praktik manajemen laba akrual dan riil; (3) budaya kerahasiaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba riil, sebaliknya tidak berpengaruh terhadap manajemen laba akrual; dan (4) tata kelola perusahaan memperlemah hubungan positif antara budaya konservatisme terhadap praktik manajemen laba akrual dan riil. Hasil pengujian sensitivitas dapat mengkonfirmasi bahwa hasil pengujian sensitivitas konsisten dengan hasil pengujian hipotesis. Selanjutnya, hasil pengujian tambahan menunjukkan bahwa budaya kerahasiaan lebih kuat berasosiasi dengan manajemen laba riil, dibandingkan dengan budaya konservatisme.
This study aims to investigate the effect of conservatism and secrecy culture on earnings management practices, both accrual and real practices. In addition, this study also investigates corporate governance on the relationship between conservatism and secrecy culture in practicing earnings management. This research sample is eleven Asia Pacific countries from 2010 to 2019. This study uses panel data and the common effect model. Sensitivity testing breaks corporate governance into two clusters, namely high and low corporate governance. Furthermore, this study conducted additional tests to examine the association strength between cultural conservatism and cultural secrecy on accrual and real earnings management. The results provide empirical evidence that; (1) the conservatism culture does not negatively affect accrual earnings management, but the conservatism has a positive effect on real earnings management; (2) corporate governance strengthens the positive relationship between conservatism culture on accrual and real earnings management practices; (3) the secrecy culture has a positive effect on real earnings management; otherwise, it does not affect accrual earnings management; and (4) corporate governance strengthens the positive relationship between conservatism culture and real and accrual earnings management practices. Therefore, these test results confirmed consistency-built hypotheses. Furthermore, other test results show that secrecy culture has a stronger relationship with accrual earnings management than conservatism culture.
Kata Kunci : budaya konservatisme, budaya kerahasiaan, manajemen laba akrual, manajemen laba riil, tata kelola perusahaan