Peran Mediasi Meaning-Making dalam Hubungan Antara Pengungkapan Pengalaman Traumatis dengan Posttraumatic Growth pada Penyintas Covid-19
ATHANASIA DIANRI S.P, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog
2023 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI PROFESIPenelitian-penelitian terdahulu telah menunjukkan bahwa pengungkapan pengalaman traumatis mendorong proses kognitif konstruktif yang akan membantu seseorang berkembang dari pengalaman traumatisnya. Namun demikian, penelitian mengenai meaning-making sebagai mediator antara pengungkapan pengalaman traumatis dengan posttraumatic growth belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mediasi meaning-making dalam hubungan antara pengungkapan pengalaman traumatis dengan posttraumatic growth pada penyintas Covid-19. Partisipan peneltian ini (N = 206) adalah penyintas Covid-19 berusia 18 hingga 45 tahun yang telah sembuh sekurang-kurangnya selama dua bulan. Penelitian ini menggunakan tiga alat ukur, yaitu Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) untuk mengukur pengungkapan pengalaman traumatis, Meaning-Making in Negative Experiences (MINE) untuk mengukur meaning-making, dan Posttraumatic Growth Inventory â�� Expanded (PTGI-X) untuk mengukur perubahan positif pada penyintas Covid-19. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan analisis jalur mediasi sederhana menemukan bahwa meaning-making berperan secara signifikan sebagai mediator antara pengungkapan pengalaman traumatis dengan posttraumatic growth (�²=0,366; p<0,001). Hasil uji tambahan menemukan bahwa partisipan yang kehilangan orang terdekat akibat Covid-19 mengalami posttraumatic growth dibandingkan partisipan yang tidak kehilangan orang terdekat akibat Covid-19. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah dapat digunakannya temuan ini sebagai salah satu acuan kajian pustaka dalam menyusun intervensi bagi para penyintas kondisi medis mengancam nyawa agar dapat bertumbuh dari peristiwa traumatisnya.
Previous studies have shown that the disclosure of traumatic experiences encourages constructive cognitive processes that will help a person develop from his traumatic experience. However, research on Meaning-Making as a mediator between the disclosure of traumatic experience and posttraumatic growth among COVID-19 survivors has never been done. This study aims to test the mediation role of meaning-making in the relationship between the disclosure of traumatic experience with posttraumatic growth among the survivors of COVID-19. Participants of this research (n = 206) are survivors of Covid-19 aged 18 to 45 years who have recovered for at least two months. This study uses three measuring devices, namely the Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) to measure the disclosure of the traumatic experience of COVID-19 survivors, Meaning-Making in Negative Experiences (MINE) to measure the meaning-making conducted by COVID-19, and Posttraumatic Growth Inventory-Expanded (PTGI-X) to measure the positive changes experienced by COVID-19 survivors. Statistical tests conducted using a simple mediation pathway analysis found that meaning-making played a significant mediator role between the disclosure of traumatic experience and posttraumatic growth (�² = 0.366; p <0.001). An additional test result found that participants who lost the closest person due to Covid-19 experienced higher posttraumatic growth compared to participants who did not. The results of this study imply that this finding can be used as a reference for literature studies in preparing interventions for survivors of medical conditions threatening lives to grow from their traumatic events.
Kata Kunci : Meaning-Making, Pengungkapan Pengalaman Traumatis, Penyintas Covid-19, Posttraumatic Growth