Laporkan Masalah

Jurnalisme Sains pada Liputan COVID-19 (Analisis Naratif Serial Liputan Investigasi Kompas berjudul "Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar Luas")

FIKRY FACHRURRIZAL, Prof. Dr. Phil. Ana Nadhya Abrar, M.E.S.

2023 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Liputan investigasi Kompas dengan judul utama Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar Luas memenangkan Penghargaan Adinegoro pada Hari Pers Nasional 2022 sebagai liputan mendalam terbaik. Ia menang di tengah banyak liputan tentang COVID-19 yang tidak mendalam dan cenderung anti-sains. Penelitian ini menganalisis bagaimana Kompas menarasikan liputannya ditinjau dari perspektif jurnalisme sains. Data penelitian bersumber dari serial investigasi yang terdiri dari lima buah liputan. Ada enam aspek naratif yang diteliti yaitu focus, sourcing, audience, purpose, dan style. Secara naratif, Kompas mempraktikkan jurnalisme sains kontekstual. Artinya, ia menempatkan pengetahuan pakar atau ilmuwan sebagai sains yang paling sah, menggunakan komunikasi satu arah tanpa keterlibatan audiens, namun mengangkat isu sains yang berhubungan dengan kondisi masyarakat (kontekstual). Sebagai rekomendasi ke depan, perlu adanya penelitian tentang jurnalisme sains pada konten di dalam rubrik sains media-media yang tidak terbatas pada kejadian insidental seperti pandemi, atau penelitian pada aspek selain konten, agar mendapatkan gambaran umum praktik jurnalisme sains yang dilakukan media-media di Indonesia.

Kompas investigative reporting with the main title Berbahaya, Masker Medis Palsu Beredar Luas won the Adinegoro Award on National Press Day 2022 as the best in-depth reporting. He won amid a lot of coverage about COVID-19 that is not deep and tends to be anti-science. This study analyzes how Kompas narrates its coverage from the perspective of science journalism. The research data comes from a series of investigations consisting of five reports. There are six narrative aspects studied, namely focus, sourcing, audience, purpose, and style. Narratively, Kompas practices contextual science journalism. It means, he places the knowledge of experts or scientists as the most legitimate science, uses one-way communication without audience involvement, but raises scientific issues related to the conditions of society (contextual). As a recommendation going forward, there is a need for research on science journalism on the content in the science rubric of media which is not limited to incidental events such as pandemics, or research on aspects other than content, in order to get an overview of science journalism practices carried out by the media in Indonesia.

Kata Kunci : jurnalisme sains, analisis naratif, kompas

  1. S2-2023-466877-abstract.pdf  
  2. S2-2023-466877-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-466877-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-466877-title.pdf