"Match" at First Swipe: Realitas Kencan Online dalam Praktik Representasi dan Relasi Kekuasaan (Studi Netnografi pada Platform dan Pengguna Aplikasi Tinder di Indonesia)

FARAHIAH ALMAS M, Dr. Arie Setyaningrum, M.A.

2023 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGI

Kemajuan teknologi digital telah membawa perubahan model interaksi sosial melalui platform perjodohan atau perkencanan. Platform semacam ini misalnya yang cukup populer di Indonesia adalah aplikasi Tinder. Secara spesifik, dalam industri perjodohan secara online, aplikasi ini dianggap memberikan warna baru melalui fitur "kecocokan" yang memudahkan para penggunanya untuk saling terhubung satu sama lain. Keterhubungan itu bukan hanya melalui relasi berkomitmen, tetapi juga jenis-jenis pilihan relasi lainnya seperti relasi kencan kasual dan relasi pertemanan biasa. Meski di awal kemunculannya, Tinder pernah populer sebagai aplikasi kencan yang cenderung dimanfaatkan hanya untuk mencari pasangan seksual, tetapi dalam perkembangannya kini, aplikasi ini mulai banyak digunakan juga sebagai cara untuk mencari partner dalam berbagai kegiatan (tidak melulu mengarah pada relasi seksual). Pergeseran makna kencan pada aplikasi ini tidak dapat dipisahkan dari produksi wacana baru yang ditampilkan Tinder melalui unggahan konten-kontennya di media sosial. Untuk membongkar kepentingan di balik konten-konten tersebut, saya sebagai peneliti menggunakan teori representasi milik Stuart Hall, teori relasi kuasa dari Michel Foucault, konsep seksualitas dan kapitalisme, serta menggunakan metode netnografi yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data digital, baik yang diperoleh melalui konten-konten Tinder di media sosial, maupun observasi dan partisipasi dalam aplikasi termasuk wawancara menggunakan perangkat digital. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana "global social discovery app" yang dipromosikan oleh Tinder tetap merujuk pada pola-pola kuasa kapitalisme yang berbasis pada relasi gender dengan memanfaatkan interaksi antarpenggunanya.

Advances in digital technology have brought about changes in social interaction models through matchmaking or dating platforms. Tinder application is a quite popular matchmaking or dating application in Indonesia to be exemplified in this study. More specifically, on the online matchmaking industries, this application is considered to provide a new feature of "matching" procedure which enables its users to be easily connected with one-another. Connectedness, hence, is not only perceived to achieve a rigid committed relationship, but also to explore other types of relationship that will opt to casual dating and or friendship relationships. Even though at the beginning of its use in Indonesia, Tinder was once popular as a dating application that tended to be used only for finding sexual partners, but in its current development, this application is also starting to be widely used as a way to find partners for various activities (not only aiming at sexual relations). This shift of the use of Tinder brings about a new meaning of dating application that cannot be separated from the production of a new discourse displayed by Tinder through users' contents on social media. To unravel the interests behind these contents, I refer to Stuart Hall's representation theory, Michel Foucault's power relations theory, the concepts of sexuality and capitalism, by focusing on netnography method that use the collection and analysis of digital data. The netnography procedure by obtaining Tinder users' contents on social media also equipped with observation and participation in the application that allow me as a researcher to conduct interviews by using my digital devices. The result of this study indicates that the "global social discovery app" discourse promoted by Tinder still refers to resist the capitalist power patterns based on gender relations by utilizing interactions between users.

Kata Kunci : Tinder, Kencan Online, Representasi, Relasi Kuasa