ANALISIS PENGUNGKAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN SWASTA MENGGUNAKAN ASEAN CORPORATE GOVERNANCE SCORECARD

AUDREY JOSEPHINE S, Abdul Halim, Prof., Dr., M.B.A., Ak., CA.,

2023 | Tesis | MAGISTER AKUNTANSI

Kementrian BUMN pada Rencana Strategis Kementerian BUMN tahun 2020-2024 menyatakan bahwa kontribusi BUMN terhadap pendapatan negara dinilai belum optimal. Oleh karena itu Kementerian BUMN ingin meningkatkan daya saing BUMN terhadap perusahaan swasta. Peningkatan daya saing terhadap perusahaan swasta ini diharapkan dapat membuat perusahaan-perusahaan BUMN menjadi sector leader dan mengoptimalkan kontribusi terhadap pendapatan negara. Salah satu faktor yang dinilai masih harus diperbaiki yakni terkait tata kelola perusahaan. ASEAN Corporate Governance Scorecard (CGS) merupakan salah satu alat ukur tata kelola perusahaan berstandar internasional yang telah diakui oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan penilaian pelaporan tata kelola terhadap 12 perusahaan yang menjadi sampel, ditemukan bahwa hanya empat perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai aset berkelas (asset class), yakni BCA, BRI, Kalbe Farma, dan Air Asia Indonesia. Dari empat perusahaan tersebut, hanya BRI yang merupakan perusahaan BUMN. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang telah go public di Indonesia lebih didorong karena adanya rasa takut terhadap pemerintah. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat menerapkan peraturan yang lebih ketat dan sesuai dengan tata kelola berstandar internasional agar perusahaan-perusahaan di Indonesia juga semakin terdorong untuk dapat melaksanakan tata kelola dengan lebih baik lagi.

The Ministry of BUMN in the Strategic Plan for the Ministry of BUMN for 2020-2024 states that the contribution of BUMN to the state revenue is considered not optimal. Therefore, the Ministry of BUMN wants to increase the competitiveness of BUMN against private companies. Increasing the competitiveness of private companies is expected to make BUMN companies become sector leaders and optimize their contribution to state revenues. One factor that is considered to still need to be improved is related to corporate governance. The ASEAN Corporate Governance Scorecard (CGS) is one of the international standard corporate governance measures that has been recognized by many countries, including Indonesia. Based on an assessment of the governance reporting of the 12 sample companies, it was found that only four companies could be categorized as asset classes, namely BCA, BRI, Kalbe Farma and Air Asia Indonesia. Of the four companies, only BRI is a state-owned company. The results of the study also show that the implementation of corporate governance in companies that have gone public in Indonesia is driven more by fear of the government. Therefore, it is hoped that the government can implement regulations that are more stringent and in accordance with international standard governance so that companies in Indonesia are also increasingly encouraged to be able to carry out better governance.

Kata Kunci : ASEAN Corporate Governance Scorecard, tata kelola, BUMN