Pengaruh Analis Keuangan dan Media terhadap Pelaporan Sustainable Development Goals Di Perusahaan Asia dengan Dimensi Budaya sebagai Pemoderasi
ERNA FITRIANA, Wuri Handayani, S.E.,M.Si, Ak, M.A., Ph.D.
2023 | Tesis | MAGISTER SAINS AKUNTANSIPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari analis keuangan dan media terhadap pelaporan SDGs. Penelitian ini juga bertujuan menganalisis lebih lanjut peran moderasi dimensi budaya pada pengaruh analis keuangan dan media terhadap pelaporan SDGs. Pelaporan SDGs dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan jumlah SDGs yang dilaporkan perusahaan dengan 17 SDGs yang di syaratkan oleh PBB. Kemudian, untuk data analis keuangan diperoleh dari jumlah analis yang mengikuti perusahaan dan untuk media diukur dengan jumlah kontroversi perusahaan terkait isu lingkungan, sosial, dan tata kelola yang diberitakan oleh media. Variabel independen dan dependen diperoleh dari basis data Refinitiv Eikon. Sedangkan untuk data dimensi budaya diperoleh dari basis data Hofstede Insight. Sampel penelitian mencakup periode pengamatan dari tahun 2020 hingga 2021 dan merupakan perusahaan di negara kawasan Asia yang terdaftar pada Sustainable Stock Exchanges (SSE) yang mewajibkan perusahaan menerbitkan dan melaporkan laporan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 188 sampel observasi dari sepuluh negara di kawasan Asia. Analisis regresi moderasi digunakan untuk menguji pengaruh antara analis keuangan dan media terhadap pelaporan SDGs dengan dimensi budaya sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analis keuangan dan media berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaporan SDGs. Hasil penelitian juga menemukan bahwa dimensi budaya kolektivisme memperlemah pengaruh analis keuangan terhadap pelaporan SDGs dan tidak memiliki efek moderasi pada pengaruh media terhadap pelaporan SDGs. Dimensi budaya LOT tidak memiliki efek moderasi pada pengaruh analis keuangan terhadap pelaporan SDGs. Terakhir, dimensi budaya maskulinitas juga memperlemah pengaruh media terhadap pelaporan SDGs.
This study aims to analyze the influence of financial analysts and the media on SDGs reporting. This study also aims to further analyze the moderating role of the cultural dimension in the influence of financial analysts and the media on SDGs reporting. SDGs reporting in this study was measured by comparing the number of SDGs reported by companies with the 17 SDGs required by the United Nations. Then, for financial analyst data obtained from the number of analysts who follow the company and for the media it is measured by the number of company controversies related to environmental, social and governance issues reported by the media. Independent and dependent variables were obtained from the Refinitiv Eikon database. As for the cultural dimension data obtained from the Hofstede Insight database. The research sample covers the observation period from 2020 to 2021. It is a company in the Asian region that is listed on Sustainable Stock Exchanges (SSE) which requires companies to issue and report sustainability disclosures. This study used a purposive sampling method and obtained a total of 188 observation samples from ten countries in the Asian region. Moderation regression analysis was used to examine the influence of financial analysts and the media on SDGs reporting with the cultural dimension as a moderating variable. The results of the study show that financial analysts and the media have a positive and significant impact on SDGs reporting. The results of the study also found that the cultural dimension of collectivism weakened the influence of financial analysts on SDGs reporting and did not have a moderating effect on the influence of the media on SDGs reporting. The LOT cultural dimension does not have a moderating effect on the influence of financial analysts on SDGs reporting. Finally, the cultural dimension of masculinity also weakens the influence of the media on SDGs reporting.
Kata Kunci : Keberlanjutan, SDGs, Analis Keuangan, Media, Dimensi Budaya, Kolektivisme, Long Term Orientation, Maskulinitas, Revinitif Eikon, Hofstede