Tanggapan Anatomis Dan Hasil Kakao (Theobroma Cacao L.) Pada Musim Kemarau Terhadap Pemupukan Kalium

CLARINO WIBISONO B, Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P., Ph.D

2023 | Tesis | MAGISTER AGRONOMI

Kalium (K) merupakan unsur hara yang sangat penting bagi tanaman karena memiliki peran dalan penyesuaian osmotik, aktivasi beberapa enzim yang berperan dalam metabolisme tanaman. kekurangan kalium (K) pada tanaman akan berpengaruh terhadap fisiologis maupun karakter anatomis tanaman. Sehingga kajian tentang kontribusi kalium (K) terhadap karakter anatomis kakao perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk a) Mengidentifikasi pengaruh peningkatan dosis kalium terhadap karakter anatomis untuk menginduksi ketahanan pada periode musim kemarau, b) mengidentifikasi pengaruh peningkatan dosis kalium terhadap hasil tanaman kakao pada periode musim kemarau, c) mengidentifikasi karakter anatomis kakao yang berpengaruh langsung terhadap hasil produksi tanaman kakao. Penelitian dilaksanakan di perkebunan milik PT. Pagilaran di Unit Produksi Segayung Utara, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada periode Juli sampai Oktober 2021. Percobaan lapangan disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tinggal dengan tiga blok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu dosis pupuk kalium (K), terdiri dari lima dosis pemupukan yaitu dosis KO (tanpa pupuk), K1 (150 gram/pohon/tahun), K2 (300 gram/pohon/tahun), K3 (450 gram/pohon/tahun) dan K4 (600 gram/pohon/tahun). Klon kakao yang menjadi objek kajian yaitu RCC 70 yang berumur 15 tahun dengan kondisi tegakan homogen. Variabel yang diamati berupa karakter iklim mikro, kimia tanah, karaktert anatomis akar, batang dan daun serta komponen hasil tanaman kakao. Data yang diperoleh dianalisis varians (ANNOVA) pada taraf 5%. Jika terdapat beda nyata maka diuji lanjut polynomial orthogonal. Penentuan karakter anatomis yang berpengaruh secara langsung terhadap produksi dianalisis dengan menggunakan regresi berganda metode stepwise. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa dosis pemupukan kalium 600 gram/tanaman/tahun dapat meningkatkan tebal epidermis atas dan bawah, meningkatkan jumlah stomata, meningkatan kerapan stomata, lebar bukan stomata, panjang dan lebar parenkim palisade, kepadatan jaringan tiang, panjang dan lebar parenkim spon, tebal mesofil, diameter xylem dan floem dan sklrenkim pada daun. Selain pada daun dosis pemupukan kalium 600 gram/pohon/tahun meningkatan tebal epidermis, diameter xylem dan floem, diameter stele, tebal jaringan korteks, tebal kambium, tebal endodermis pada akar dan batang tanaman kakao. Karakter anatomis yang berpengaruh secara langsung terhadap produksi adalah kepadatan jaringan tiang pada mesofil daun berpengaruh negatif terhadap produksti tanaman dan tebal sel epidermis berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi tanaman. Dosis pemupukan kalium 600 gram/pohon/tahun memaksimalkan hasil produksi tanaman dengan mengurangi persentasi pentil layu, meningkatkan jumlah buah, berat buah dan berat biji kering tanaman kakao selama periode musim kemarau.

Potassium (K) is a very important nutrient for plants because it has a role in osmotic adjustment and activation of several enzymes that play a role in plant metabolism. Potassium (K) deficiency in plants will affect the physiological and anatomical characteristics of plants. So it is necessary to study the contribution of potassium (K) to the anatomical characteristics of cocoa. This study aims to a) identify the effect of increasing potassium doses on anatomical characters to induce resistance during the dry season period, b) identify the effects of increasing potassium doses on cocoa yields during the dry season period, c) identify cocoa anatomical characteristics that directly affect production yields cocoa plant. The research was carried out at the plantation owned by PT. Pagilaran in the North Segayung Production Unit, Tulis District, Batang Regency, Central Java in the period July until October 2021. Field trials were arranged using Completely Randomized Block Design (RAKL) living factors with three blocks as replicates. The treatment tested was a dose of potassium (K) fertilizer, consisting of five fertilizer doses, namely KO dose (without fertilizer), K1 (150 grams/plant/year), K2 (300 grams/plant/year), K3 (450 grams/plant/year) and K4 (600 grams/plant/year). The cocoa clone that became the object of study was RCC 70 aged 15 years with a homogeneous stand condition. The variables observed were microclimate characters, soil chemistry, root, stem, and leaf anatomical characteristics as well as cocoa yield components. The data obtained were analyzed for variance (ANOVA) at the 5% level. If there is a significant difference, then the orthogonal polynomial is further tested. The determination of anatomical characters that directly affect production was analyzed using the stepwise multiple regression method. The results of the study provide information that a dose of 600 grams/plant/year of potassium can increase the thickness of the upper and lower epidermis, increase the number of stomata, increase stomatal density, non-stomata width, palisade parenchyma length, and width, pile tissue density, spongy parenchyma length and width, mesophyll thickness, xylem and phloem diameter and sclerenchyma in leaves. In addition to the leaves, the dose of potassium fertilization 600 grams/plant/year increased the thickness of the epidermis, xylem, and phloem diameters, stele diameter, cortex tissue thickness, cambium thickness, endodermis thickness in roots and stems of cocoa plants. An anatomical characteristic that directly affects production is the density of pole tissue in the leaf mesophyll which harms plant production and the thickness of epidermal cells has a positive effect on increasing plant production. A potassium fertilization dose of 600 grams/plant/year maximizes crop production by reducing the percentage of laurel valves and increasing the number of pods, fruit weight, and dry weight of cocoa plants during the dry season.

Kata Kunci : Potassium, Anatomy, roots, stems, leaves, and Production of cocoa plants.