Rekreasi Memancing di Jerman: Memancing Lebih dari Menangkap Ikan
Adelia Hanny Rachman, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si.
2023 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGIDi Jerman, memancing merupakan aktivitas waktu luang yang telah berlangsung sejak lebih dari tiga abad yang lalu, bermula dari kegiatan berbasis subsistensi, mata pencaharian ekonomis, tradisi budaya, hingga menawarkan penikmatan eksotisme alam. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi: (a) budaya memancing di Jerman melalui pengalaman, praktik, dan persepsi pemancing serta (b) pemaknaan terhadap aktivitas tersebut dan resiliensinya dari berbagai kerentanan yang tercermin dari perilaku adaptif para pemangku kepentingan dalam lintasan pengalaman atau peristiwa pada abad ke-19 hingga abad ke-21. Penelitian etnografi dilakukan pada Juli-Agustus 2022, di wilayah Baden-Wurttemberg dan Hessen, Jerman dengan menggunakan metode pengumpulan data kualitatif, di antaranya partisipan observasi dan wawancara terhadap sepuluh pemancing yang tinggal di Jerman, serta studi literatur. Melalui penelitian ini diketahui bahwa memancing di Jerman membentuk segmentasi eksklusif, membutuhkan waktu dan biaya tinggi. Para pemancing memiliki kesadaran ekologis dan mematuhi aturan dan prosedur memancing. Memancing menyoal tanggung jawab terutama menyangkut prinsip-prinsip kesejahteraan hewan dan keberlanjutan. Pemancing dewasa ini memiliki motivasi lebih dari sekedar menangkap ikan. Aktivitas memancing terdiri dari empat aspek: (a) personal: terhubung dengan alam dan melaksanakan ritual memancing; (b) sosial: meningkatkan interaksi sosial antarsesama manusia; (c) kultural: melanggengkan tradisi; dan (d) ekologis: menekankan pada terlaksananya praktik memancing yang berkelanjutan. Perilaku adaptif pemancing dan para pemangku kepentingan lainnya yang tertangkap dalam siklus adaptif merefleksikan resiliensi memancing melalui dua fase transisi utama, yaitu fase eksploitasi menuju konservasi dan fase pelepasan menuju reorganisasi. Khususnya dalam mengatasi persoalan penting terkait populasi ikan dan kualitas ekosistem perairan. Pada akhirnya, resiliensi memancing memiliki kapasitas untuk meningkatkan keseimbangan ekosistem serta memastikan keberlanjutan aktivitasnya jangka panjang.
In Germany, angling is a leisure activity which has been taking place in German traditions for over three centuries, descending from subsistence, economic livelihoods, cultural traditions, to offering the enjoyment of natural exoticism. This study aims to explore: (a) German angling culture through anglers experiences, practices, and perceptions, also (b) the meaning of angling and its resilience towards disparate nuisance of vulnerabilities as reflected in angling adaptive behavior in the trajectory of events from the 19th to the 21st centuries. The qualitative ethnographic research was conducted in July-August 2022, around Baden-Wurttemberg and Hessen, Germany, including participant observations and interviews with ten anglers living in Germany, as well as literature studies. This study discovered angling in Germany establishes an exclusive segmentation, time consuming and high cost. Anglers are environmentally conscious and adhere to the fishing rules and procedures. Angling is a matter of responsibility, specifically in terms of animal welfare and sustainability. Currently, anglers display a prodigious motivation of angling, extends beyond simply catching fish. Angling encompassing four dimensions: (a) personal dimension: reconnecting with nature through outdoor activities with all its rituals; (b) social dimension: human bonding; (c) cultural dimension: keeping tradition alive; and ecological dimension: applying and promoting sustainable fishing practices. Adaptive behaviors caught in the adaptive cycles, is reflecting angling resilience through the major transitional phases: exploitation to conservation and release to reorganization. Particularly in addressing the most pressing issues appertained to fish populations and aquatic ecosystem quality. Eventually, angling resilience has the capacity to enhance ecosystem balance and ensure long-term sustainability of angling activities.
Kata Kunci : adaptasi, budaya, memancing, perikanan rekreasi, resiliensi, adaptation, angling, culture, recreational fishing, resilience