Laporkan Masalah

Praktik Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat di Komunitas Rumah Tenun Baku Peduli, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat-NTT

ELISABETH HENDRIKA D, Pror. Dr. M. Baiquni, M.A.

2023 | Tesis | Magister Kajian Pariwisata

Di tengah perkembangan Flores sebagai destinasi pariwisata super premium yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia, muncul sejumlah inisiatif dari warga setempat untuk mengembangkan destinasi pariwisata alternatif berbasis masyarakat. Salah satu di antaranya adalah Komunitas Rumah Tenun Baku Peduli yang terletak di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT. Dengan memakai dua konsep penting dalam Kajian Pariwisata (Tourism Studies) yaitu pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism), tujuan penelitian ini mengkaji praktik pariwisata di Komunitas Rumah Tenun Baku Peduli. Dalam penelitian lapangan selama 6 bulan, Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan strategi pengumpulan data bersumber dari observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Studi lapangan didukung dengan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pariwisata di Rumah Tenun Baku peduli memenuhi unsur prinsip keberlanjutan dari aspek budaya, sosial ekonomi, dan ekologi. Selain itu ditemukan bahwa dalam pariwisata berbasis masyarakat, partisipasi aktif dari perempuan penenun sebagai pegiat kebudayaan tenun dan pelaku pariwisata berkontribusi positif baik bagi pengembangan kebudayaan tenun itu sendiri maupun bagi perkembangan pariwisata berbasis masyarakat. Karena itu pendekatan bottom up sangatlah penting bagi model pariwista berbasis komunitas. penelitian ini berkontribusi pada kajian pariwisata di Indonesia dengan menunjukkan sebuah model pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis komunitas yang secara berimbang memadukan aspek sosial budaya, sosial ekonomi, dan ekologis. Selain itu, ditunjukkan juga pentingnya menempatkan masyarakat setempat, termasuk perempuan, sebagai subjek dari pengembangan dan pengelolaan pariwisata.

During the development of Flores as a super-premium tourism destination advanced by the Indonesian Government, several initiatives emerged from the native residents to develop community-based alternative tourism destinations. One of them is Baku Peduli Weaving House Community (Komunitas Rumah Tenun Baku Peduli), in Nggorang Village, Komodo District, West Manggarai Regency, NTT Province. Deploying two important concepts in Tourism Studies â namely Sustainable Tourism and Community Based Tourism. this research examines the tourism practices in the Baku Peduli Weaving House Community. This research uses descriptive qualitative method based on a six month field work during which the author uses the participatory observation and in-depth interviews as the data-gathering strategy. The research result shows that the practice of tourism at the Baku Peduli Weaving House Community meets the basic principle of sustainability from socio-cultural, socio-economical, and ecological aspects. Moreover, it is found that the active participation of female weavers as actors of the weaving culture and tourism activities contributes positively both to the development of the weaving culture as well as to the development of community-based tourism. The bottom-up approach, thus, pivotal for the community-based tourism model. This thesis contributes to tourism studies in Indonesia by demonstrating a development model of sustainable community-based tourism that balances the social, cultural, socio-economical, and ecological aspects. In addition, this study also shows the importance of involvement from local communities, including women, as a subject of tourism development and management.

Kata Kunci : pariwisata berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, budaya tenun, gerakan komunitas, rumah tenun baku peduli

  1. S2-2023-467827- bibliography.pdf  
  2. S2-2023-467827-abstract.pdf  
  3. S2-2023-467827-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-467827-title.pdf