ANALISIS SEMANTIK LEKSIKAL LEKSEM AITE, AIBOU, DAN AIKATA
HANIFAH BAIHAQI, Drs. Tatang Hariri, M.A., Ph.D.
2023 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGPenelitian ini membahas hubungan semantik dalam leksem aite, aibou, dan aikata. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persamaan dan perbedaan dari ketiga leksem tersebut. Meskipun ketiganya memiliki makna yang sama, tetapi juga memiliki makna yang berbeda dalam kamus. Oleh karena itu, penulis menggunakan teori semantik leksikal untuk menemukan persamaan dan perbedaannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dari kamus Kihongo Yourei Jiten dan Reikai Shin-kokugo Jiten, laman korpus NINJAL-LWP for BCCWJ, serta laman berbahasa Jepang seperti Asahi.com dan Yourei,jp. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teori semantik leksikal. Hasil analisis data disajikan berupa deskripsi kalimat, tabel, dan diagram venn. Dari hasil analisis komponen makna dan substitusi kalimat dapat diketahui perbedaan aite, aibou, dan aikata. Aite berarti orang yang menjadi objek tindakan dan orang yang bersaing atau menjadi musuh. Sedangkan aibou digunakan untuk rekan kerja dan orang yang memiliki hubungan dekat. Terakhir, aikata digunakan untuk rekan kerja yang lebih spesifik di Manzai. Kemudian, aite ditemukan maknanya lebih luas, setelah itu aikata, dan terakhir aibou memiliki makna yang lebih sempit. Karena maknanya yang lebih sempit, aibou memiliki makna yang lebih akrab apabila digunakan dalam kalimat. Aibou juga maknanya lebih dekat dengan aikata daripada aite. Hubungan antara ketiganya adalah hubungan makna dengan prinsip bersinggungan. Ketiga leksem tersebut bersinonim tetapi memiliki makna yang berbeda dalam penggunaannya. Aite, aibou, dan aikata sebagian besar tidak dapat saling menggantikan, tetapi aibou dan aikata sebagian besar dapat saling menggantikan.
This study explained the relation in lexemes aite, aibou, and aikata. The purpose is to find the similarities and differences between the three lexemes. Because although these three lexemes have the same meanings, they also have different meanings in the dictionary. Therefore, the writer uses the theory of lexical semantics to find similarities and differences. This study was conducted using a descriptive method and a qualitative approach. The data collected from Kihongo Yourei Jiten and Reikai Shin-kokugo Jiten dictionaries, the NINJAL-LWP for BCCWJ corpus website, and Japanese-language websites such as Asahi.com and Yourei.jp. The collected data were analyzed using the theory of lexical semantics that consist of componential analysis and meaning relationships. The results of the analysis are presented in the form of descriptive sentences, tables, and diagrams. From the results of the componential analysis of the semantic component and sentence substitution, it can be seen the differences in the aite, aibou, and aikata. Aite represent a person who is the object of action and a person who competes or becomes an enemy. Meanwhile, aibou represent colleagues and people who have close relationships. Lastly, aikata represent a person in specific colleagues at Manzai. Then, aite is found to have a broader meaning, after that aikata, and the last aibou has a narrower meaning. Because of its narrower meaning, aibou has the closeness meaning when used in the sentence. Aibou also has a meaning closer to aikata than aite. The relationship between these three lexemes is the relationship of meaning with contiguity. These three are synonymous but have different meanings in their usage. Thus, aite, aibou, and aikata can substitute each other and some cannot replace each other.
Kata Kunci : aite, aibou, aikata, komponen makna, hubungan makna