Analisis Pengelolaan Layanan Publik dengan Metode Private Finance Initiative (PFI) dan Swakelola pada Proyek yang Identik (Studi Kasus Pengelolaan Terminal Parkir Elektronik Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta)
CHRIS LENTINA S, Vogy Gautama Buanaputra, S.E., M.Sc., Ph.D., AFHEA
2023 | Tesis | MAGISTER AKUNTANSINew public management memiliki pandangan bahwa manajemen yang dilakukan sektor privat lebih baik dibandingkan dengan sektor publik. Oleh sebab itu, memasukkan manajemen swasta atau melibatkan sektor privat dalam kerja sama pengelolaan layanan publik dipercaya dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik. Menanggapi pandangan tersebut, penulis melakukan penelitian untuk mengeksplorasi pengelolaan yang dilakukan oleh sektor privat dalam bentuk PFI dan pemerintah dalam bentuk swakelola pada satu proyek yang identik, yaitu pada pengelolaan Terminal Parkir Elektronik di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian terhadap kedua bentuk pengelolaan pada satu objek yang sama diharapkan dapat menjadi acuan yang lebih baik dalam melihat tata kelola dari masing-masing bentuk pengelolaan dalam mengasilkan output, sebagaimana diharapkan dari penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan NPM lebih optimal dilakukan oleh sektor privat saat PFI melalui pemenuhan fungsi-fungsi manajemen terutama pada aktivitas pengawasan yang ketat dan hal ini sulit dilakukan oleh UP Perparkiran karena ada perbedaan tujuan organisasi dalam melakukan pengelolaan TPE. Output dari pengelolaan dengan PFI berhasil meningkatkan pendapatan parkir yang signifikan dibandingkan dengan pengelolaan konvensional sebelumnya, tetapi peningkatan pendapatan ini juga sejalan dengan tingginya biaya pengelolaan dan dampak sosial yang ditimbulkan, sedangkan pendapatan parkir yang diperoleh saat swakelola lebih kecil bila dibandingkan dengan saat PFI, tetapi sedikit lebih hemat biaya.
New public management has the view that the management by the private sector is better than that of the public sector. Therefore, it is believed that including private management or involving the private sector in cooperation in the management of public services can increase the efficiency and effectiveness of public services. Responding to this view, the authors conducted a research to explore the management carried out by the private sector in the form of PFI and that of the government in the form of self-management on one identical project, namely the management of Electronic Parking Terminals at the Provincial Government of DKI Jakarta. A research on both forms of management on the same object is expected to be a better reference in viewing the governance of each form of management in producing output, as expected from previous research. The results of the study show that the implementation of NPM is more optimally carried out by the private sector when PFI is carried out by fulfilling management functions, especially in strict supervisory activities and this is difficult for UP Parking to do because of differences in organizational goals in managing TPE. The output from management with PFI has succeeded in increasing parking revenue significantly compared to the previous conventional management, but this increase in income is also in line with the high management costs and the resulting social impact. Meanwhile, the parking revenue earned during self-management was smaller when compared to during PFI, but was slightly more cost-effective.
Kata Kunci : Private Finance Initiative, Public Private Partnership, New Publik Management, Layanan Publik, Pengelolaan Layanan Publik, Terminal Parkir Elektronik