STUDI VARIASI HABITAT TERHADAP PERTUMBUHAN BAMBU (Dendrocalamus asper Backer) DI MINAHASA, SULAWESI UTARA

Alfonsius Thomas, Prof.Dr.Ir. Achmad Sulthoni, M.Sc

1995 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Habitat atau lingkungan tempat tum.bub tanaman merupakan suatu sistem yang sangat kompleks (ekosistem). Pertumbuhan clan perkembangan ranaman merupakan suatu respon tanaman terbadap faktor lingkungan, diroana setiap jenis tanaman memiliki batas toleransi terhadap faktor lingkungan tempat tum.bub. Pada kondisi faktor-faktor lingkungan yang optimal, tanaman dapat tum.huh secara baik. Sebaliknya bilamana lingkungan tcmpat tumbuh tidak sesuai maka pertumbuhan · tanaman akan mengalami tekanan clan pada kondisi yang ekstrim tanaman akan mengalami kematian. Untuk mengetahui perbedaan respon tanaman terhadap lingkungan, perlu diketahui bagaimana proses-proses pengatur pertumbuhan im dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh inf ormasi tentang tempat tum.bub (habitat) yang baik dari tanaman bambu serta mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan clan perkembangan tanaman bambu jenis Dendrocalamus asper Backer. Melalui suatu pendekatan secara Side by Side Comparison antar releve dengan menggunakan parameter pertumbuhan tanaman bambu Gumlah rumpun, diameter rumpun clan tinggi tanaman) sebagai indikator untuk melihat variasi-variasi pertumbuhan pada setiap releve yang kemudian cljhubungkan dengan faktor lingkungan. Hasil peneli????an menunjukan bahwa tinggi tempat dari permukaan laut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bambu jenis Dendrocalamus asper Backer. Perbedaan tinggi tempat tumbuh dapat berpengaruh terhadap kandungan bahan organik tanah, unsur hara Nitrogen clan kelengasan tanah. Berdasarkan pengelompokan releve pada diagram ordinasi, diperoleh empat kelompok pertumbuhan tanaman bambu, dimana pertumbuhan tanaman bambu terbaik (kelompok releve A) yang terdiri dari releve 12, 13, 17, 20 dan 21. Kelompok releve pertumbuhan terbaik ini terletak pada ketinggian tempat tumbuh 500-800 m dari pennukaan laut, pada jenis tanah Andosol.

Habitat or environment where plants grow is a complex ecosystem. The growth and development of plants response· to the environmental factors to which each plant species has its own tolerance limit. Under optimum environmental factor, plant will grow well. On the other hand, when the factor is unsuitable, plants will grow under stress, and at the extreme condition it may cause plant death. To find out how a plant species respons to its environmental conditions, it is necessary to study how the plant is affected by the environmental factor where it grows. This study bas the objective of characterizing of the habitat where bamboo grows well, and to study the effect of the environmental factors on the growth and development of bamboo species of Dendrocalamus asper Backer through Side by Side Comparison approach of the releves being examined. Clump number, clump diameter, height of bamboo in different releves were examined as growth parameters of the bamboo which was considered as indicators of the plant responses to the envvironmental factors. The results indicated that altitude have influenced the growth and development of the bamboo species of Dendrocalamus asper Backer. Different altitude might vary in soil organic content,nitrogen content and moisture .of the soil. From the releve grouping of the ordination diagram it has been recognized that there were four groups of bamboo· growth, with the best in the releve 12, 13, 17, 20 and 21. Those best releve groups were found ???? the altitude of 500 - 800 m above sea level on the Andosol soil type.

Kata Kunci : Ilmu Kehutanan,Hutan Bambu,Bambu,Minahasa