Laporkan Masalah

Studi Potensi Hutan Alam untuk Rekayasa Sistem Silvikultur PT Hutan Mulya

Sahid, Dr. Karmono Mangunsukardjo, M.Sc

1995 | Tesis | S2 Geografi

Areal hutan lepas tebang PT Hutan. Hulya potensinya tidak merata. Hal ini karena perbedaan intensitas penebanga1. ?iriode pertama dulu dan pengaruh perladangan berpindah. Perubangunan hutan Indonesia disamping mengarah pada peningkatan hasil hutan, kelestarian sumberdaya hutan juga harus diperhatikan. Untuk mencapai tujuan ini perusahaan hutan harus menerapkan sistem silvikultur. Sistim silvilkultur di suatu konsesi hutari dapat diterapkan bila potensinya sudah diketahui. Penelitian hubungan potensi hu??n dan sistem silvikultur yang'diterapkan, dilaksanakan di aieal PT Hutan Hulya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah .. Cara penelitian mempergunakan interpretasi foto udara dan survei lapangan -dengan· intensitas sampling se?esar 0,025 %. Sampel plot yang dibuat sebanyak 104 buah. Data yang dicatat adalah diamet?r dan tinggi pohon komersial ·yang berdiameter lebih dari 20 cm, jumlah permudaan alam di semak/belukar. Hasil penelitian menunjukkan b8hwa empat perlima bagian dari konsesi hutan masih merupakan are?l hutan yang potensinya masih tinggi. Pada areal dengan kerapatan tajuknya kurang rapat, sedang dan rapat potensinya sebesar 109,75 m 3, 13 2,92 m 3 dan 187,40 m?. Dari areal berhutan ini terdiri dari areal dengan kerapatan tajuk kurang rapat (ClHD), sedang (C2HD) dan rapat (C3HD) sebesar 11.837 ha, 42.203 ha dan 10.071 ha. Sedangkan di bawah semak/belukar.tidak ada permudaan alam komersial apapun. Sistem silvikultur yang diterapkan di areal berhutan memakai Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI), Sedangkan di areal semak belukar sistem silvikultur memakai Tebang Habis dengan Permudaan Buatan (THPB). Semak/belukar dapat dihutankan kembali bila mata pencaharian penduduk di sekitarnya diperhatikan. Semak/ belukar yang dekat dengan perkampungan dibiarkan untuk b?rladang penduduk, kemudian yang agak jauh untuk hutan penyangga dengan tanaman tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran penduduk, sesudah itu selebihnya baru dihutankan lagi.

The potencies of logged over areas in PT Hutan Hulya·s forest are unevenly distribuL?d. This was due to a wide range of first felling intensity in addition to effect of shifting cultivation. The management of Indonesian forest should consider both forest product enhancement and forest res·ource - conservation. The implementation of? silvicultural system in forest concession requires information on forest potency. A research was set up to find. the relationship between forest· potency to · the e?ployed silvicultural type. The research was condusted in H?can Hulya forest .are? of Kotawaringin, Central Kalimantan. The metnod used is interpretating aerial photograph by field survey with 0.025 % sampling intensity. The number of sample plot was 104. Parameters of the research were diameter, height of the co?marcial species of 20 c? dbh up, and finalles the number of natural seedling. . The results show that 4/5 of the area is still satisfied by showing.high potency. The forest potency of less dense, moder?te and denser forest area still .can produce 109.75 m3, 132.92 m3 and 187.92 m3 respectively. The total area was distributed in 11,837 ha less dense, 42,203 ha moderate and 10,071 ha denser respectively. No natural seedlings below shrubs layer. The silcultur system is employed in forest area which uses Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) replanting system, while the system employed in shrubs area is Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB) replanting system. The last type of forest area could be reforested if a certain extent of attention is paid to the local society. The sistimatic division of shrubs area from the neighbood willage could be as follows. Fist the nearest area in gives for agricultural.-?he second distance for buffer zone, while the last area in for complete refores

Kata Kunci : Geografi,Geografi Hutan Alam,Rekayasa Sistem Silvikultur

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_content.pdf  
  4. Title.pdf