Laporkan Masalah

DETERIORASI SIFAT-SIFAT KIMIA, FISIKA DAN MEKANIKA KAYU KARET OLEH ASOSIASI JAMUR PENGGANGGU

Abdul Rachman Wasaraka, Prof.Dr. H. Soenardi Prawirohatmodjo

1995 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Studi tentang degradasi sifat-sifat kayu karet oleh jamur pengganggu bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis jamur yang menyerang kayu karet dan pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia, fisik, dan mekanik kayu tersebut. Kayu karet yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari perkebunan karet Lembaga Penelitian Perkebunan Karet Getas Salatiga. Contoh uji dikelompokkan berdasarkan bagian ujung, tengah, dan pangkal batang dan dibiarkan terserang jamur secara alami. Identifikasi jamur dilakukan sampai batas genera dengan menggunakan kunci deterninasi dari Alexopoulus (1970) dan Barnett. Analisis kandungan kimia dan pengujian sifat-sifat fisik dan mekanik dilakukan berdasarkan prosedur ASTM (1970) dan BS (1957). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan warna kayu terutama disebabkan oleh adanya tumpukan hifa jamur pewarna biru yang diidentifikasi sebagai Ceratostomella sp., Diplodia sp., dan Phoma sp., yang mulai terlihat pada hari ke 2 setelah kayu dibelah dan lebih agresiv pada periode inkubasi setelah 5 - 10 minggu. Pada waktu bersamaan muncul jamur dari golongan buluk yang diidentifikasi sebagai Aspergilus sp., Basidiobotrys sp., Rhyzopus sp., Trichoderma sp., Penicillium sp., dan Pestalotia sp. Pada akhir periode penelitian (10 - 15) terlihat adanya gejala serangan jamur pembusuk putih yang dikenal sebagai Schizophyllum sp. Hasil analisis komponen kimia menunjukkan penurunan kandungan hemiselulosa adalah terbesar dan terjadi pada periode 5 - 10 minggu setelah inkubasi yaitu pada saat jamur pewarna biru sangat agresif, sedangkan penurunan kandungan alfa selulosa dan lignin terbesar terjadi pada periode terakhir (10 - 15) minggu, yang seirama dengan adanya serangan jamur pembusuk putih seperti tersebut di atas. Sifat fisika dan mekanik umumnya baru terlihat pengaruhnya setelah adanya serangan yang berat yaitu setelah minggu ke 10 - 15.

Study on deterioration properties of rubberwood by fungal association was aimed at identifying various spe­cies of fungi attacking rubberwoo.d, and their effects on chemical, physical, and mechanical properties of the wood. Rubberwood used in this study was obtained fron a plantation owned by LPP, Perkebunan Karet Getas Salatiga. Wood samples were taken fron the butt, mid, and top por­tions of the trees and exposed to natural attack by fungi. Identification of the fungi was restricted to genus using determination key of Alexopoulus (1970) and Barnett (1956). Analysis of chenical components and testing of wood physics and mechanics were done using ASTK (1970) and BS (1957). Results of the study show that change in color of the wood is due to accumulation of hyphae of blue stain iden­tified as Ceratostomella sp., Diplodia sp., and Phoma sp. that began to show up 2 days after the wood was cut. At the same time sone kind of mold, namely Aspergillus sp., Basidiobotrys sp., Rhyzopus sp., Trichoderma sp., Peni­cillium sp., and Pestalotia sp. appeared. At the study (10 15 weeks after inkubation) white rot (Schizophyllum sp.) showed some attack. Analizis of chemical components shows hemicellulose as the most affected by blue stain beiri'g reduced during the periods of incubation of 5 - 10 weeks. Alpha celul­lose and lignin reduced nore significartly at the latest periods (10 - 15 weaks) where white rot known as Shi­zophyllum was apparently more agressive'. The physical and mechanical properties of rubberwood were also affected.

Kata Kunci : Ilmu Kehutanan,Kayu Karet,Jamur Pengganggu Kayu Karet

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_content.pdf  
  4. Title.pdf