Revisiting Rural Electrification Policies in Malaysia: A qualitative case study on the opportunities and challenges of community-based minigrids
Anjulie Binti Abdul Razak, Professor Stein Oluf Kristiansen
2023 | Tesis | Magister ManajemenDi zaman modern ini, warga yang tinggal di pedesaan di negara berkembang masih menghadapi hambatan kelembagaan, sosial, dan ekonomi yang berbeda dalam mengakses listrik yang andal yang dapat mendukung dan meningkatkan kegiatan mata pencaharian mereka. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam transisi ekonomi rendah karbon seringkali dikesampingkan karena tidak disertakannya kebijakan energi terbarukan yang secara khusus cocok untuk masyarakat terpencil atau terisolasi. Akibatnya, masyarakat berpendapatan rendah bergantung pada bahan bakar fosil yang mahal untuk menghasilkan listrik atau terputus dari penerimaan listrik seluruhnya karena tingginya biaya transaksi untuk terhubung dengan jaringan listrik. Pembangkit listrik skala kecil dan terdesentralisasi melalui microgrid dapat memberikan solusi alternatif namun berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Sesuai dengan fokus penelitian ini, intervensi yang layak untuk penyediaan energi bersih terhadap masyarakat terpinggirkan dieksplorasi. Keterkaitan antara intervensi kebijakan energi terbarukan dan dampak konsekuensinya terhadap komunitas tertentu diselidiki melalui tinjauan sistemik dari lingkungan kebijakan saat ini di Malaysia. Selain itu, hambatan penerapan solusi bersih dan terjangkau seperti microgrid berbasis komunitas juga dikaji. Riset ini juga menggambarkan peluang potensial untuk membangun jaringan mikro di wilayah tersebut untuk lebih memahami cara mengintegrasikan sistem teknologi baru secara efektif di negara-negara berkembang. Selain itu, studi ini mempersempit ruang lingkup menggunakan studi kasus tentang upaya berkelanjutan untuk membangun sistem mikrogrid di komunitas pedesaan Sabah, Malaysia.
In these modern times, citizens located within rural villages of developing countries are still facing distinct institutional, social, and economic barriers in accessing reliable electricity that can support and enhance their livelihood activities. Additionally, the community's participation in the low-carbon economy transition is often side-lined due to the exclusion of renewable energy policies specifically suited for remote or isolated communities. Consequently, low-income communities depend on expensive fossil fuels to generate electricity or are cut off from receiving electricity entirely due to the high transaction costs to connect with the electricity grid network. Decentralised and small-scaled electricity generation via microgrids could provide an alternative, yet sustainable solution to address this issue. As with the focus of this study, viable interventions for clean energy provision towards marginalised communities is explored. The nexus between renewable energy policy interventions and its consequent impact to specific communities is investigated through a systemic overview of the current policy environment in Malaysia. Furthermore, the barriers of implementing clean and affordable solutions such as community-based microgrids are examined. This research also draws out the potential opportunities of establishing microgrids within the region to better understand how to effectively integrate new technological systems within emerging nations. Additionally, the study narrows down the scope using a case study of an ongoing effort to establish microgrid systems in rural communities of Sabah, Malaysia.
Kata Kunci : Community-based minigrids, rural electrification, renewable energy, Malaysia.