Laporkan Masalah

STUDI PERILAKU PERMUDAAN ALAM MANGROVE PADA AREAL BEKAS TEBANGAN DI HPH PT. PELITA RIMBA ALAM PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Sri Lasmi, Dr.Ir. Djoko Marsono

1996 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Kawasan mangrove luasnya hanya meliputi 4,25 juta ha atau 3,16 % dari luas hutan di Indonesia, saat ini mangrove memegang peranan penting baik sebagai fungsi ekologis maupun fungsi ekonomis. Untuk itu perlu diperhatikan cara pengelolaan dan pemanfaatan kawasan mangrove untuk menjaga kelestariannya. Dengan pemahaman sifat dan regenerasi mangrove, terutama pada areal bekas tebangan diharapkan dapat membantu upaya pelestarian kawasan ini. Untuk melihat sejauh mana pengaruh penebangan dengan sistem silvikultur Seed Tree Method terhadap permudaannya dilak."llkan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui 1) komposisi dan struktur permudaan alam, 2) pola permudaan alam, 3) hubungan antara faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pola permudaan alam, 4) keragaman jenis permudaan alamnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan sistem jalur baik pada areal sebelum tebangan maupun pada areal 0 tahun, 2 tahun dan 5 tahun sesudah tebangan. Pada setiap blok dibuat 3 jalur pengamatan dengan lebar 10 m, panjang 1000 m tegak lurus garis pantai serta jarak antar jalur 200 m. Pada setiap blok dibagi menjadi tiga releve. Setiap jalur dibuat petak pengamatan berukuran 5 m x 5 m untuk sapihan dan 2 m x 2 m untuk semai. Selanjutnya, data dianalisis dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Kesarnaan, Indeks Ketidaksamaan dan Indeks Keragaman. Pola permudaan dianalisis dengan ordinasi dua dimensi. Hubungan Pola permudaan dan pengaruh faktor lingkungan dianalisis dengan analisis korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan komposisi dan struktur tegakan yang relatif kecil. Kerapatan permudaan tingkat semai dan sapihan meningkat dengan bertambahnya umur tebangan. Permudaan alam pada areal sebelum dan sesudah tebangan didominasi oleh jenis-jenis R. mocronara, R. conjugara, B. parviflora, B. gymnorhiza, namun urutan pertama diduduki oleh R. mucronata. Pola permudaan alam tingkat semai dan sapihan terbagi dalam 3 kelompok komunitas di areal mangrove yaitu bagian tepi, tengah dan yang ke arah daratan. Pola permudaan tingkat semai dan sapihan berhubungan dengan faktor lingkungan (sifat kimia tanah) yang meliputi salinitas ta.11ah, pH tanah, N, P, K, bahan organik dan salinitas air serta pH air. Keragaman jenis permudaan a.lam tingkat semai dan sapihan cenderung meningkat dengan bertambahnya umur tebangan

Kata Kunci : Regenerasi Mangrove,Ilmu Kehutanan,Hutan Bakau,Areal Bekas Tebangan

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_content.pdf  
  4. Title.pdf