Manajemen Usaha Tani Tembakau Rakyat di Kabupaten Klaten
IGN AJI KURNIAWAN, Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P., Arini Wahyu Utami, M.Sc., Ph.D.
2023 | Tesis | Magister Manajemen AgribisnisTanaman tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan unggul yang berperan dalam perekonomian di Indonesia. Kabupaten Klaten merupakan salah satu penghasil tembakau yang berada di Jawa Tengah. Namun, dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020, produksi tembakau mengalami fluktuasi. Fluktuasi produksi dan luas lahan yang terjadi di Kabupaten Klaten dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya hasil yang diperoleh dan berdampak pada pendapatan yang diterima oleh petani tembakau. Tujuan dari penelitian ini antara lain: Menentukan manajemen input, budidaya, dan pasca panen usaha tani tembakau rakyat di Kabupaten Klaten. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usaha tani tembakau rakyat di Kabupaten Klaten. Mengetahui keuntungan dan pendapatan usaha tani tembakau rakyat di Kabupaten Klaten. Data dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk tujuan satu, regresi linier berganda dengan metode ordinary least square (OLS) untuk tujuan dua, dan analisis pendapatan dan keuntungan untuk tujuan tiga. Hasil penelitian tujuan satu menunjukkan bahwa, proses manajemen yang dilakukan oleh petani di Desa Taskombang dan Desa Solodiran Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten, yaitu penggunaan input produksi per hektar, seperti penggunaan tenaga kerja, penggunaan pupuk organik, pupuk NPK, pupuk ZA, pupuk KNO3 dan pestisida masih belum sesuai dengan rekomendasi dari institusi pertanian. Hasil penelitian tujuan kedua menunjukkan bahwa, Semakin tinggi tingkat pendidikan, luas lahan, pupuk organik, pupuk NPK, pupuk ZA, dan pestisida, maka semakin tinggi produksi tembakau rajangan kering, sedangkan jumlah bibit, dan pupuk KNO3 tidak berpengaruh terhadap produksi tembakau rajangan kering. Hasil penelitian tujuan tiga menunjukkan bahwa, Kegiatan usaha tani pada musim tanam tembakau tahun 2022 di Desa Taskombang dan Desa Solodiran diperoleh pendapatan sebesar Rp 7.327.486/usaha tani atau sebesar Rp 9.873.918/ha. Pada musim tanam 2022 petani mendapatkan keuntungan sebesar Rp 304.416/usaha tani atau sebesar Rp 410.205/ha.
Tobacco plants are one of the leading trading commodities that play a role in the economy of Indonesia. Klaten Regency is one of the tobacco producers in Central Java. However, from 2018 to 2020, tobacco production fluctuated. The fluctuations in production and land area that occur in Klaten Regency can be influenced by several factors that determine the size of the yields obtained and have an impact on the income received by tobacco farmers. The objectives of this study include Determining input, cultivation, and post-harvest management of smallholder tobacco farming in Klaten Regency. Knowing the factors that influence the production of smallholder tobacco farming in Klaten Regency. Knowing the profits and income of people's tobacco farming in Klaten Regency. Data were analyzed using a qualitative descriptive approach for objective one, multiple linear regression with the ordinary least squares (OLS) methods for objective two, and income and profit analysis for objective three. The results of research objective one show that the management process carried out by farmers in Taskombang Village and Solodiran Village, Manisrenggo District, Klaten Regency, namely the use of production inputs per hectare, such as the use of labor, the use of organic fertilizers, NPK fertilizers, ZA fertilizers, KNO3 fertilizers and pesticides still not by the recommendations of agricultural institutions. The results of the second objective study showed that the higher the level of education, land area, organic fertilizer, NPK fertilizer, ZA fertilizer, and pesticides, the higher the production of dry chopped tobacco, while the number of seeds and KNO3 fertilizer did not affect the production of dry chopped tobacco. The results of research objective three show that farming activities during the 2022 tobacco planting season in Taskombang Village and Solodiran Village generate an income of IDR 7,327,486/farming or IDR 9,873,918/ha. In the 2022 planting season, farmers get a profit of IDR 304,416/farm or IDR 410,205/ha.
Kata Kunci : Tembakau Rajangan, Manajemen usaha tani, Faktor Produksi, Keuntungan