Faktor-faktor Risiko yang Mempengaruhi Komplikasi Awal Paska Operasi Pasien Atresia Bilier Pediatrik yang Menjalani Operasi Kasai di RSUP Dr Sardjito

OLGA ELENSKA ADRIN, Dr.dr.Djayanti Sari, M.Kes, Sp.An, KAP ; Dr.dr. Yunita Widyastuti, M.Kes, Sp.An, KAP, Ph.D

2023 | Tesis-Spesialis | ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Latar Belakang: Atresia bilier merupakan kolangiopati fibroinflamasi progresif yang jika tidak dilakukan penanganan, pasien rata-rata meninggal pada usia 12 bulan. Operasi Kasai hepatoportoenterostomi dan modifikasinya dilakukan pada pasien atresia bilier untuk memulihkan aliran bilier ke usus. Komplikasi yang terjadi pada pasien anak yang telah menjalani operasi Kasai dapat bervariasi mulai dari cholangitis maupun komplikasi umum seperti sepsis. Komplikasi awal yang timbul selama perawatan intensif paska operasi Kasai dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, status gizi, anemia, transfusi darah, lama durasi operasi, perdarahan durante operasi, kelainan jantung bawaan, hipoalbumin, penggunaan obat support hemodinamik, infeksi akut CMV, diduga memiliki kontribusi dalam terjadinya komplikasi awal paska operasi Kasai. Tujuan: Mengetahui apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi komplikasi awal paska operasi pada pasien atresia bilier yang menjalani operasi Kasai di RSUP DR Sardjito. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan studi observasional kohort retrospektif untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi komplikasi pasien atresia bilier pediatrik yang menjalani operasi Kasai di RSUP DR Sardjito. Populasi terjangkau penelitian ini adalah pasien pediatrik yang menjalani operasi Kasai prosedur di RSUP Dr. Sardjito sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai 31 Desember 2021. Pada penelitian retrospektif ini, variabel yang diduga mempunyai hubungan terhadap komplikasi paska operasi Kasai prosedur akan diuji menggunakan Chi square test atau Fisher-exact test. Hasil uji dengan nilai p kurang dari 0,25 dianggap bermakna. Variabel dari hasil uji Chi square test atau Fisher-exact test yang bermakna selanjutnya dilakukan analisa dengan analisis logistik regresi multivariabel. Variabel dengan p kurang dari 0,05 merupakan variabel yang bermakna secara signifikan. Hasil Penelitian: Komplikasi terbanyak yang didapatkan dari penelitian ini yaitu sepsis sebanyak 77,27 persen. Dari sejumlah 52 sampel penelitian didapatkan variabel status fisik ASA dan anemia perioperatif memiliki hasil yang bermakna dan merupakan variabel independen dalam terjadinya komplikasi paska operasi Kasai. Kesimpulan: Faktor status fisik ASA III-IV dan anemia perioperatif berkontribusi dalam terjadinya komplikasi paska operasi, dimana status fisik ASA III dan IV beresiko mengalami komplikasi 10 kali, dan anemia perioperatif beresiko mengalami komplikasi 4 kali.

Background: Biliary atresia was a progressive fibroinflammation cholangiopathy which may cause death around 12 months of age if not treated. Hepatoportoenterostomy Kasai procedure and its modifications were used to treat atresia biliary to recover its biliary flow to the intestine after removal of extrahepatal biliary duct. Complications which happen after Kasai surgery were various, ranging from specific complications such as cholangitis, to common complications such as sepsis. Early complications which arise during intensive care after surgery need attention, since it might increase mortality and morbidity. Factors such as age, sex, nutritional state, anemia, blood transfusion, congenital heart disease, hypoalbumin, supportive drug usage, and acute CMV infection was thought to be related to early complications after Kasai surgery. Objective: To determine factors which contribute to the postoperative complications in biliary atresia patient who underwent Kasai procedure. Methods: This study used retrospective cohort observational study of factors which contribute to the postoperative complications in biliary atresia patient who underwent Kasai procedure. The affordable population is biliary atresia pediatric patients who underwent Kasai procedure at Dr. Sardjito General Hospital in the period between 1 January 2016 until 31 December 2021. In this retrospective study, variables suspected of having contributions with postoperative complications after Kasai procedure will be tested using Chi square test or Fisher exact test. The p result less than 0.25 is considered significant. This significant result, then tested against other variables with the same significant result using multivariable logistic regression test. Variables with p less than 0,05 was considered significant. Result: The most frequent complication was sepsis (77,27 percent). From a total of 52 samples, ASA physical state and perioperative anemia had significant results and was considered as independent variables with postoperative complications after Kasai procedure. Conclusion: ASA physical state III and IV, and perioperative anemia was contributed in postoperative complications occurrence, in which patient with ASA physical state III and IV is more susceptible to complications by 10 times, while patient with perioperative anemia is 4 times more susceptible to postoperative complications.

Kata Kunci : Atresia bilier, Prosedur Kasai, Komplikasi paska operasi