SENSOR INFRAMERAH SEBAGAI PENGHITUNG OTOMATIS (Automatic Counter) PADA PERANGKAP PINTAR LALAT BUAH BERBASIS IOT (Internet of Things) DAN IMPLEMENTASINYA DI LAPANGAN

HESTY BUDHI TRI, Dr. Suputa, S.P., M.P; Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D; Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc.

2023 | Tesis | MAGISTER ILMU HAMA TANAMAN

Lalat buah menjadi salah satu hama utama bagi tanaman buah dan sayur. Pengendalian yang efektif dan efisien sangat dibutuhkan pada budidaya dalam skala luas yang kemudian disebut sebagai Area Wide Pest Management (AWPM). Dalam implementasi AWPM, salah satu komponen utamanya adalah kegiatan pemantauan hama yang juga harus dilaksanakan dalam sakala luas. Smart pest monitoring merupakan platform pemantauan hama yang dicirikan dengan 3 komponen utama yaitu automatic pest couter, digitalisasi, dan pengiriman data ke cloud dan prediction model. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efisiesi sensor penghitung hama otomatis (automatic pest counter) yang akan di implementasikan dalam unit smart pest monitoring. Uji pandahuluan dilakukan dengan membandingkan tiga sensor yaitu sensor inframerah, sensor ultrasonic, dan sensor laser. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan sensor tersebut ke Arduino dan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan sensor laser dan sensor inframerah tidak menunjukan adanya perbedaan yang nyata pada tingkat akurasinya, sedangkan sensor ultrasonic tidak mampu melakukan fungsi perhitungan. Sensor laser memiliki tingkat akurasi 56,64% sementara sensor inframerah memiliki akurasi 50,24%. Dengan menggunakan sampel lalat buah hidup sebanyak 100 ekor, pengujian sensor inframerah dalam unit perangkap cerdas di lanjutkan dengan menggunakan sampel dummy berbahan impraboard dengan hasil akurasi sebesar 83,86%. Terakhir pengujian sensor inframerah sebagai penghitung seragga dilapangan dilakukan dengan mengimplementasikan unit monitoring cerdas menggunakan dua tipe catu daya yaitu listrik dan baterai yang kemudian dibandingkan dengan unit perangkap konvensional. Didapatkan hasil bahwa catu daya baterai memiliki jumlah tangkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Akan tetapi tingkat akurasi penggunaan catu daya baterai hanya sebesar 37,59% sementara tingkat akurasi dari unit dengan catu daya listrik sebesar 72,88%. Jika dikaitkan dengan diversivikasi spesies lalat buah yang tertangkap pada ketiga perlakuan tersebut, secara umum tidak ditemukan perbedaan jumlah spesies yang tertangkap. Dari hasil beberapa pola pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan sensor infra merah dalam unit perangkap hama cerdas sangat potensial untuk dikembangkan. Beberapa yang perlu dikembangkan adalah terkait dengan tipe catu daya yang digunakan supaya meningkatkan akurasi penghitungan otimatisnya.

Fruit flies are one of the main pests for fruit and vegetable crops. Effective and efficient control is needed in large-scale cultivation which is then referred to as Area Wide Pest Management (AWPM). In implementing AWPM, one of the main components is pest monitoring activities which must also be carried out on a large scale. Smart pest monitoring is a pest monitoring platform characterized by 3 main components, namely automatic pest control, digitization, and sending data to the cloud and prediction models. This study aims to test the efficiency of automatic pest counter sensors that will be implemented in a smart pest monitoring unit. The pilot test was carried out by comparing three sensors, namely infrared sensors, ultrasonic sensors, and laser sensors. Tests were carried out by connecting the sensor to the Arduino and the results showed that the use of laser sensors and infrared sensors did not show any significant differences in the level of accuracy, while ultrasonic sensors were unable to perform calculation functions. Laser sensors have an accuracy rate of 56.64% while infrared sensors have an accuracy of 50.24%. Using a sample of 100 live fruit flies, the infrared sensor test in the smart trap unit was continued by using a dummy sample made of impraboard with an accuracy of 83.86%. Finally, testing of infrared sensors as insect counters in the field is carried out by implementing a smart monitoring unit using two types of power supply, namely electricity and batteries, which are then compared to conventional trapping units. The results showed that the battery power supply had a higher number of catches compared to the other treatments. However, the accuracy rate for using a battery power supply is only 37.59%, while the accuracy rate for a unit with an electric power supply is 72.88%. If related to the diversification of fruit fly species caught in the three treatments, in general there was no difference in the number of species caught. From the results of the several test patterns above, it can be concluded that the use of infrared sensors in intelligent pest trap units has the potential to be developed. Some things that need to be developed are related to the type of power supply used in order to increase the accuracy of the automatic calculation.

Kata Kunci : lalat buah, perangkap pintar, sensor inframerah, catu daya listrik, catu daya batrai