Komunikasi Lingkungan Dalam Penanggulangan Ancaman Lingkungan Kelautan

DINO SUPRIANTO AGUS, Dr. Rajiyem, S.I.P., M.Si.

2023 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Penelitian ini bertujuan mengkaji strategi komunikasi Pemda Wakatobi dalam upaya penyadaran masyarakat dari ancaman polusi sampah rumah tangga di masyarakat Suku Bajo Mola-Wakatobi. Kondisi natural seperti faktor geografis kepulauan, demografi pemukim terapung-pesisir berkontribusi pada potensi ancaman lingkungan, selain perilaku membuang sampah. Skema penanganannya oleh Pemerintah Wakatobi memiliki Perda nomor 2/2019 tentang Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) Pengelolaan Sampah. Beberapa bentuk kebijakan strategi tersebut memuat program-program penyadaran masyarakat untuk target pengurangan dan penanganan sampah timbulan. Makna proses komunikasi penyadaran disini adalah tentang proses komunikasi yang konstitutif untuk membentuk pandangan dan sikap masyarakat tentang masalah lingkungan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tindakan. Pendekatan komunikasi lingkungan yang digunakan adalah teori konvergensi. Teori ini menawarkan pandangan tentang komunikasi lingkungan dengan fokus pada peran dan cara institusi atau jaringan tertentu menyusun atau berbicara tentang masalah lingkungan untuk memengaruhi opini publik dan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Melihat dampak strategi komunikasi lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga peneliti menjajak pendapat masyarakat di lima desa suku Bajo-Mola, terkait pemahaman mereka terhadap perilaku mengelola sampah untuk melihat wujud dampak strategi komunikasi tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penyadaran polusi sampah di Desa Mola Raya berjalan tidak maksimal dan bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah Wakatobi masih bersifat satu arah. Sekaligus mengkonfirmasi kesadaran minim masyarakat terhadap pengelolaan sampah seperti sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle).

This study aims to examine the communication strategy of the Wakatobi Regional Government in an effort to raise public awareness of the threat of household waste pollution in the Bajo Mola-Wakatobi Tribe community. Natural conditions such as geographical factors of the islands, demography of floating-coastal settlers contribute to potential environmental threats, in addition to the behavior of disposing of garbage. The Wakatobi Government's handling scheme has Perda number 2/2019 concerning Regional Policy and Strategy (JAKSTRADA) for Waste Management. Some of these strategic policy forms include community awareness programs for the target of reducing and handling generated waste. The meaning of the awareness communication process here is about a constitutive communication process to shape people's views and attitudes about environmental issues, which in turn can influence actions. The environmental communication approach used is convergence theory. This theory offers a view of environmental communication by focusing on the role and ways in which certain institutions or networks structure or speak about environmental issues to influence public opinion and everyday life. Qualitative approach with case study research method. Looking at the impact of environmental communication strategies on household waste management, the researchers surveyed the opinions of the community in five villages of the Bajo-Mola ethnic group regarding their understanding of waste management behavior to see the impact of this communication strategy. The results of this study found that awareness of waste pollution in Mola Raya Village was not running optimally and the forms of communication carried out by the Wakatobi regional government were still one-way. As well as confirming the minimal public awareness of waste management such as the 3R system (Reduce, Reuse and Recycle).

Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Komunikasi Lingkungan, Penyadaran Masyarakat