Laporkan Masalah

Rencana usaha peternakan dengan pengembangbiakan domba di Naija Farm

NICOLAUS RAHADIAN B, Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D.

2023 | Tesis | Magister Manajemen

Peternakan domba merupakan salah satu usaha yang kian diminati oleh masyarakat saat ini dan juga sedang disorot oleh pemerintah untuk dikembangkan demi menjaga kestabilan pangan bagi masyarakat. Aktivitas seperti mengembangkan kualitas domba dengan melakukan kawin silang antara domba lokal dengan domba impor dapat meningkatkan kualitas genetik dan daging pada domba tersebut sehingga masyarakat dapat menikmati daging berkualitas dan peternak dapat beternak domba dengan genetik yang baik. Keadaan tersebut membuka peluang untuk melakukan sebuah usaha dalam peternakan domba. Kota Yogyakarta khususnya daerah Bantul merupakan pusat kuliner sate kambing dan domba dan kebutuhan akan daging domba kian meningkat per tahunnya sedangkan pemasok daging domba tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Disisi lain, domba kerap didatangkan dari luar Yogyakarta membuat harga domba menjadi lebih tinggi. Maka dari itu diperlukan sebuah peternakan domba yang berlokasi di Bantul sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan akan daging domba khususnya di Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan hasil dari penulisan model bisnis yang digunakan serta melakukan analisis kelayakan ekonomi, peternakan domba Naija Farm memiliki nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 274.534.792, sedangkan IRR bernilai positif sebesar 21%, masih lebih besar dari suku bunga bank dan PP sebesar 2,49 yang berarti modal investasi awal dapat dikembalikan dalam jangka waktu 2 tahun 5 bulan, sehingga usaha peternakan domba Naija Farm merupakan usaha yang layak untuk dilanjutkan, dikembangkan dan dibesarkan.

Sheep farming is one of the businesses that is increasingly in demand by the community at the moment and is also being highlighted and focused by the government in order to maintain food stability for the community and society. Activities such as improving the quality of the sheep by crossing local sheep with imported sheep may improve the genetic and meat quality of these sheep so that people in general can enjoy and afford quality meat and breeders can raise sheep with good genetics. This situation and condition opens up opportunities to do business in sheep farming. The Province of Yogyakarta, especially Bantul Regency, is the center of culinary for goat and lamb satay and the needs for lamb meat is increasing every year, while suppliers of lamb meat cannot meet these needs and requirements. On the other hand, sheep are often imported from outside Yogyakarta, making the price of sheep slightly higher. Therefore, the need of a sheep farm located in Bantul is necessity so that it would help to meet up the demand for lamb meat, especially in Bantul, Yogyakarta. Based on the data obtained from writing this business model and conducting an economic feasibility analysis, where as this business has a Net Present Value (NPV) of Rp. 274,534,792, while the Internal Rate of Return (IRR) while the IRR is positive at 21%, still higher than bank interest rates and the Payback Periods (PP) is currently at 2.49 which means that the initial investment capital can be returned within 2 years and 5 months. This means that the sheep farming business is a feasible business to continue, develop and grow.

Kata Kunci : Peternakan, Domba, Genetik, Model Bisnis, Kelayakan Usaha

  1. S2-2023-465097-Abstract.pdf  
  2. S2-2023-465097-Bibliography.pdf  
  3. S2-2023-465097-TableofContent.pdf  
  4. S2-2023-465097-Title.pdf