Laporkan Masalah

Evaluasi Kebijakan Kemiskinan Menggunakan Metode Outcome Harvesting: (Studi Kasus Perbub No.58 Tahun 2017 Tentang Program Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Aceh Besar)

DEDI ARIFKA, Dr. AG. Subarsono, M.Si., M.A ; Prof. Dr. Yeremias Torontuan Keban, S.U.,M.U.R.P. ; Dr. Subando Agus Margono, M.Si.

2023 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Penelitian ini membahas tentang evaluasi outcome harvesting (OH) dalam pengentasan kemiskinan yang masih termasuk novelty dalam karya tulis ilmiah. Kegunaan metode ini untuk mengelola pengetahuan dan belajar dari proses pengembangan yang kompleks dan sulit untuk dipantau. Masalah kemiskinan telah menjadi tantangan global selama beberapa dekade. Provinsi Aceh merupakan provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi di pulau Sumatera. Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menerbitkan peraturan pengentasan kemiskinan yang disebut sebagai Program Aceh Besar Sejahtera (Pro-Abes) sebagai program pengentasan kemiskinan berbasis daerah. Program pengentasan kemiskinan berbasis daerah masih termasuk kebijakan yang baru terutama di Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari kebijakan Program Aceh Besar Sejahtera dan hambatan apa saja yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode evaluasi outcome harvesting yang akan memberikan gambaran tentang hasil Program Aceh Besar Sejahtera. Metode ini melihat tentang siapa yang mengubah apa, kapan dan di mana, serta pernyataan signifikansi dan penjelasan tentang bagaimana aktor berkontribusi pada perubahan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Program Aceh Besar Sejahtera terdapat perubahan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diantaranya adalah meningkatkan ketahanan terhadap guncangan perekonomian, meningkatkan kapasitas, mengurangi kerentanan terhadap kemiskinan dan juga peningkatan ekonomi dan kesejahteraan sosial dan perubahan pelaksana program diantaranya adalah produk pengetahuan dan pengalaman tambahan tentang program berbasis kemiskinan dan tata kelola yang lebih baik dalam pelaksanaan program. Kedua, Perubahana ini tidak terlepas dari kontribusi aktor yang dilakukan secara sinergitas. Ketiga, adanya signifikansi hasil sebelum dan sesudah adanya program ini, yaitu pendataan masyarakat secara berkala dan menurunnya angka kemiskinan. Dalam pelaksanaan Program Aceh Besar Sejahtera ini juga tidak terlepas dari berbagai hambatan yang ditemui dalam pelaksanaannya.

This study discusses the evaluation of outcome harvesting (OH) in poverty alleviation which is still included as a novelty in scientific writing. The use of this method for managing knowledge and learning from development processes is complex and difficult to monitor. The problem of poverty has become a global challenge for decades. Aceh province is the province with the highest percentage of poor people on the island of Sumatra. The Aceh Besar District Government issued a poverty alleviation regulation called the Aceh Besar Prosperous Program (Pro-Abes) as a regional-based poverty alleviation program. The regional-based poverty alleviation program is still a new policy, especially in Aceh Province. This study aims to find out the results of the Aceh Besar Prosperous Program policy and what obstacles the Aceh Besar District Government is facing. This research uses a qualitative approach with the outcome harvesting evaluation method which will provide an overview of the results of the Prosperous Aceh Besar Program. This method looks at who changed what, when and where, as well as statements of significance and explanations of how actors contribute to change. The results of this study indicate that: First, the Aceh Besar Prosperous Program has made changes to Beneficiary Families (KPM), including increasing resilience to economic shocks, increasing capacity, reducing vulnerability to poverty and also increasing economic and social welfare and changing program implementers including is a product of additional knowledge and experience on poverty-based programs and better governance in program implementation. Second, this change is inseparable from the contribution of actors who are carried out in synergy. Third, there is significance in the results before and after this program, namely regular community data collection and a reduction in the poverty rate. The implementation of the Aceh Besar Prosperous Program cannot be separated from the various obstacles encountered in its implementation.

Kata Kunci : Kebijakan, Evaluasi, Outcome Harvesting (OH), Kemiskinan

  1. S2-2023-471525-abstract.pdf  
  2. S2-2023-471525-bibliography.pdf  
  3. S2-2023-471525-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2023-471525-title.pdf